Fakta: Koperasi Masih Kesulitan Dapat Alokasi Pupuk Bersubsidi

Sekretaris KUD Karya Nyata Lalu Khairil Azmi menegaskan, koperasi terbukti mampu memberikan pelayanan lebih baik kepada pengecer dibandingkan swasta. "Kalau distributor swasta ada uang baru ada barang, koperasi sebaliknya. Antar barang dulu baru uang. Kami juga mengantarkan sekalipun pesanan dari pengecer kecil. Koperasi juga tidak berani melakukan pelanggaran, termasuk menjual pupuk sesuai dengan harga yang ditetapkan," katanya.
KUD Karya Nyata yang asetnya mencapai Rp 50 miliar, mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi pada 2016, sebanyak 1.282 ton (urea) dan 966 ton (non urea). Sebelumnya pada 2015, KUD Karya Nyata merealisasikan penyaluran pupuk bersubsidi 770 ton (urea) dan 1.120 ton (non urea).
KUD kembali menyalurkan pupuk bersubisidi mulai pada 2015, atas inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM. Tercatat 274 KUD dari 2.485 distributor telah menyalurkan pupuk bersubsidi.
Kementerian juga telah mengusulkan lagi sebanyak 170 koperasi dan 1.196 koperasi sebagai pengecer. Secara bertahap, peran KUD sebagai distributor pupuk bersubsidi akan ditingkatkan hingga 50%. (adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Minta Keadilan kepada Kemenhub, Driver Ojol: Aplikator Cukup 10 Persen
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda
- RM Pagi Sore Ekspansi ke Surabaya, Fokus Kembangkan Cabang Sendiri