Fakta tentang Penyakit Difteri yang Perlu Anda Tahu

Fakta tentang Penyakit Difteri yang Perlu Anda Tahu
Pelajar disuntik vaksin anti-difteri. Foto: JPG/Pojokpitu

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sampai dengan November 2017, ada 95 kabupaten dan kota dari 20 provinsi yang melaporkan munculnya kasus difteri. Secara keseluruhan terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia.

Sementara pada kurun waktu Oktober hingga November 2017, ada 11 Provinsi yang melaporkan terjadinya KLB difteri, antara lain di Sumatra Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Namun sebenarnya, difteri sama sekali bukanlah penyakit baru bagi negara Indonesia. Sejak tahun 1990, kasus difteri di Indonesia sempat dinyatakan hampir tidak ada, karena pemberian imunisasi difteri yang semakin gencar digalakkan pemerintah.

Namun, pada 2009 difteri mulai muncul kembali. Pada 2015, juga diketahui terjadi KLB difteri dengan jumlah penderita yang tidak sedikit.

3. Bisa dicegah dengan vaksin

Seharusnya masyarakat Indonesia bisa terbebas dari penyakit berat ini, karena telah tersedia vaksin difteri yang terbukti memberikan kekebalan atas penyakit difteri, dengan efek samping yang cenderung minimal.

Selain itu, banyak negara maju yang sudah mendapatkan manfaat dari cakupan imunisasi yang luas. Tak heran, saat ini difteri tergolong sebagai penyakit yang sangat langka di Amerika Serikat akibat pemberian vaksinasi terhadap hampir seluruh warganya.

Program imunisasi difteri di Indonesia pun sudah berlangsung cukup lama. Untuk mendapatkan kekebalan difteri, akan diberikan vaksinasi yang bergabung bersama vaksin untuk penyakit tetanus dan pertusis. Nama dari vaksin tersebut adalah DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis). Vaksin ini diberikan pada anak usia 2, 3, dan 4 bulan.

Selama masih ada anak yang tidak mendapatkan imunisasi, atau imunisasinya tidak lengkap, tentunya anak masih dapat tertular penyakit difteri. Dengan begitu, penyakit difteri pun masih akan selalu ada di Indonesia.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News