Fakta Terbaru Kasus Penganiayaan Ustaz di Samarinda Hingga Meninggal Dunia, Ada Soal Penyamaran

Fakta Terbaru Kasus Penganiayaan Ustaz di Samarinda Hingga Meninggal Dunia, Ada Soal Penyamaran
Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli (tengah) beserta jajarannya ketika membeberkan sejumlah barang bukti dari kasus penganiayaan yang menyebabkan seorang ustaz meninggal dunia, Jumat (25/5). Foto : Arditya Abdul Aziz/JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli mengungkap fakta terbaru dari kasus penganiayaan hingga menyebabkan seorang ustaz meninggal dunia.

Fakta terbaru tersebut diperoleh polisi setelah menggali keterangan lebih dalam keterangan dua pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Seperti diketahui, kedua pelaku yang masing-masing berinisial AA dan HR merupakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Madina Darul As'sadah, Samarinda serta masih berusia 15 tahun.

Kepada polisi, kedua pelaku ternyata melakukan penyamaran dengan mengenakan penutup wajah saat menganiaya sang ustaz.

"Pada saat melakukan penganiayaan, salah satu pelaku ada yang menggunakan penyamaran dengan mengenakan topeng monyet. Satunya lagi mengenakan jaket yang ada penutup kepalanya," beber Kombes Ary Fadli ketika menggelar pers rilis, Jumat (25/2) sore.

Kasus ini sendiri terungkap berawal saat seorang guru mengaji menemukan Ustaz Eko Hadi Prasetya (43) tergeletak bersimbah darah di samping gedung Ponpes Al Madina Darul As'sadah.

Pelaku tega melakukan penganiayaan terhadap korban karena sakit hati karena handphone milik mereka disita saat di jam pembelajaran.

Kronologi penganiayaan bermula dari kedua pelaku yang mencegat Ustaz Eko seusai menunaikan salat subuh pada Rabu (23/2).

Kombes Ary mengungkap fakta terbaru dari kasus penganiayaan hingga menyebabkan seorang ustaz di Samarinda meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News