Fakta Terbaru Kasus Penganiayaan Ustaz di Samarinda Hingga Meninggal Dunia, Ada Soal Penyamaran

Fakta Terbaru Kasus Penganiayaan Ustaz di Samarinda Hingga Meninggal Dunia, Ada Soal Penyamaran
Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli (tengah) beserta jajarannya ketika membeberkan sejumlah barang bukti dari kasus penganiayaan yang menyebabkan seorang ustaz meninggal dunia, Jumat (25/5). Foto : Arditya Abdul Aziz/JPNN.com

Kedua pelaku yang sudah membawa balok kayu, kemudian meminta korban agar mau mengembalikan handphone milik mereka.

Singkat cerita, permintaan itu tidak dituruti oleh korban.

Kedua pelaku yang kesal lantas melayangkan balok kayu tepat ke arah kepala korban hingga berulang kali.

Kedua santri itu melarikan diri melihat korban tersungkur tak berdaya.

"Pukulan kayu ini mengenai bagian kepala korban, sehingga akhirnya korban terjatuh," bebernya.

Sekitar Pukul 06.30 WITA, korban ditemukan tergeletak bersimbang darah dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Namun pada pukul 07.00 WITA korban dinyatakan meninggal dunia," sebutnya.

Kombes Ary mengatakan alasan disitanya handphone milik kedua pelaku oleh korban karena sudah menjadi peraturan di pondok pesantren tersebut bahwa seluruh santri dilarang untuk membawa handphone.

Kombes Ary mengungkap fakta terbaru dari kasus penganiayaan hingga menyebabkan seorang ustaz di Samarinda meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News