Fakta Terbaru soal Korban Pembunuhan Mbah Slamet di Banjarnegara

Fakta Terbaru soal Korban Pembunuhan Mbah Slamet di Banjarnegara
Petugas Satreskrim Polres Banjarnegara dibantu sukarelawan melakukan penggalian pada sebidang lahan kebun di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023), untuk mencari mayat sejumlah korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh TH alias Mbah Slamet. ANTARA/HO-Relawan

jpnn.com, SOLO - Polisi membeberkan fakta terbaru korban pembunuhan oleh dukun pengganda uang di Banjarnegara, Mbah Slamet Tohari (45).

Polisi memastikan 12 korban yang dibunuh Mbah Slamet tewas diracuni pelaku.

"Seluruh Korban dipastikan meninggal karena mati lemas akibat diracun," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Solo, Kamis (6/4).

Fakta itu disimpulkan polisi dari hasil pemeriksaan toksikologi terhadap jenazah Paryanto, salah satu korban pembunuhan dukun pengganda uang tersebut.

Dari hasil labfor atas nama korban Paryanto, seluruh barang bukti positif mengandung racun Potasium Sianida. Racun inilah yang menyebabkan kematian para korban.

Hasil identifikasi jenazah atau ante mortem dari 12 korban yang diungkap, ada tiga yang sudah teridentifikasi, yakni Paryanto (53), warga Sukabumi Jabar.

Lalu, dua jenazah lainnya atas nama Irsad (43) dan Wahyu Tri Ningsih (41), pasangan suami istri asal Pesawaran, Lampung.

Irjen Luthfi menyebut jenazah pasutri itu sudah dilakukan pengecekan keluarganya di Lampung.

Irjen Ahmad Luthfi ungkap fakta baru soal korban pembunuhan dukun pengganda uang, Mbah Slamet Tohari di Banjarnegara. Ya Tuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News