Farmasi Optimistis, Targetkan Omzet Rp 65 Triliun
Selasa, 30 Juni 2015 – 09:16 WIB

Ilustrasi.
Hanya, tidak adanya proteksi dari pemerintah membuat investor lokal enggan berinvestasi di bidang bahan baku industri tersebut. ''Pemerintah seharusnya memberikan fasilitas khusus seperti perizinan dan perpajakan agar investor lokal berminat untuk berinvestasi pada ketersediaan bahan baku," lanjut Totok.
Industri farmasi mempunyai grade khusus untuk bahan baku yang digunakan. ''Bahannya ada. Untuk mengolahnya agar bisa memenuhi grade, biayanya mahal. Kalau tidak ada proteksi, investor lokal menjadi tidak berminat," jelasnya. (vir/c22/agm)
SURABAYA - Di tengah perekonomian lesu, beberapa industri masih bisa bertahan, bahkan mengalami pertumbuhan. Salah satunya industri farmasi yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- GPFE 2025 Fasilitasi Kolaborasi Pemerintah dan Penyedia Produk Ber-TKDN
- Harga Emas Antam Hari Ini 5 Mei Naik Tipis, Jadi Sebegini Per Gram
- Deretan Perusahaan Ini Raih Penghargaan Top Corporate Social Responsibility of The Year 2025
- Sempat Turun, Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Stabil, Cek nih Daftarnya
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit