'Fashion Rhapsody' Mengangkat Isu Lingkungan
jpnn.com, JAKARTA - Pergelaran fesyen 'Fashion Rhapsody' sukses digelar di Mall Kota Kasablanka pada Minggu (3/11). Acara ini tidak sekadar memamerkan busana, tetapi juga mengangkat isu lingkungan.
Salah satu founder Fashion Rhapsody, Ayu Dyah Andari mengatakan bahwa pergelaran itu diadakan menyusul adanya isu lingkungan yang ditimbulkan oleh industri fesyen sebagai penyumbang limbah terbanyak di dunia.
"Kami ingin bergandengan tangan mematahkan stigma itu dan turut berjuang untuk keselamatan bumi lewat industri fesyen," kata Ayu Dyah Andari.
Fashion Rhapsody diprakarsai oleh empat orang perancang busana kenamaan Indonesia, yaitu Ariy Arka, Ayu Dyah Andari, Chintami Atmanagara, dan Yulia Fandy. Mereka menggandeng desainer lain untuk membawa isu lingkungan dalam setiap rancangan. Contohnya dengan penggunaan barang bekas dan pengurangan pemakaian plastik.
"Biasanya menghasilkan banyak limbah, sisa bahan, dan plastik, kami mencari solusi, kami lebih ke kampanye ayo selamatkan bumi," ujar Ayu Dyah Andari.
Fashion Rhapsody terdiri dari sejumlah rangkaian acara. Antara lain adanya bazar, fashion show, talkshow, hingga penampilan artis.
Acara tersebut turut dimeriahkan oleh pertunjukan busana dari beberapa desainer ternama. Seperti Dian Pelangi, Qonita Batik, L by LCB, Batique dan banyak lagi. Sebuah instalasi pohon pun menjadi latar diselenggarakannya Fashion Rhapsody yang mengangkat isu lingkungan. (mg3/jpnn)
Pergelaran fesyen 'Fashion Rhapsody' tidak hanya sekadar memamerkan busana, tetapi juga mengangkat isu lingkungan.
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra
- Bisma Karisma Hingga Araji Ramaikan Modest Fashion Hype di FX Sudirman
- Catwalk di PIFW 2024, Nikita Mirzani Hingga Fuji Bawakan Koleksi Passion Prive
- Heaven Lights Hadirkan Fashion Show Tahunan Kelima Bertema Arabian Nights
- Desainer-Desainer Indonesia Now Mewakili Asia Tenggara di New York Fashion Week
- Angkat Isu Lingkungan, Debat Cawapres Peluang Gibran Mendulang Suara Pemilih Muda
- Spotlight Indonesia 2023, LaSalle College Jakarta Hadirkan Koleksi Wastra Tradisional