FBI Menuduh Peretas Korea Utara Atas Serangan Siber WannaCry

FBI Menuduh Peretas Korea Utara Atas Serangan Siber WannaCry
FBI Menuduh Peretas Korea Utara Atas Serangan Siber WannaCry

Peretasan itu termasuk empat film Sony yang belum dirilis, di antaranya Annie, dan satu yang ada di bioskop, film Brad Pitt, Fury, dan merugikan perusahaan puluhan juta dolar.

"Ini adalah salah satu investigasi siber paling rumit dan terlama yang dilakukan oleh departemen," kata asisten jaksa umum untuk keamanan nasional John Demers.

Para pejabat AS percaya bahwa peretasan Sony adalah retribusi untuk The Interview, sebuah film komedi yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco dan berpusat pada rencana untuk membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

FBI Menuduh Peretas Korea Utara Atas Serangan Siber WannaCry Photo: Penonton berbaris pada pemutaran film "The Interview" yang mengisahkan rencana pembunuhan Kim Jong-un.  (Reuters/Jonathan Alcorn)

Sony membatalkan rilis teatrikal film tersebut di tengah ancaman bagi penonton bioskop tetapi merilisnya secara online melalui YouTube dan situs lainnya.

Pengaduan pidana, diajukan di Los Angeles, menuduh para peretas melakukan beberapa serangan dari 2014 hingga 2018. Penyelidikan masih berlanjut.

Ini adalah pertama kalinya Departemen Kehakiman AS mengajukan tuntutan pidana terhadap seorang peretas yang dikatakan berasal dari Korea Utara.

Dalam beberapa tahun terakhir departemen itu telah menuduh peretas dari China, Iran, dan Rusia dengan harapan secara terbuka mempermalukan negara-negara lain yang mensponsori serangan dunia maya terhadap perusahaan AS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News