FBI Turun Tangan Selidiki Pembunuhan Jurnalis Panama Papers

FBI Turun Tangan Selidiki Pembunuhan Jurnalis Panama Papers
Daphne Caruana Galizia. Foto: Times of Malta

Tapi, karena nama Muscat tercantum dalam Panama Papers, Galizia terus-menerus mengkritiknya. Baik lewat artikel di surat kabar maupun blog, ibunda Matthew itu tidak berhenti menyoroti skandal tersebut.

Ancaman kematian yang berkali-kali menghampiri tak menciutkan nyali Galizia. Dia tetap mendesak Muscat buka suara terkait skandal yang juga menyeret nama sang istri, Michelle, itu.

Selasa (17/10), Muscat mengecam insiden yang merenggut nyawa Galizia tersebut. Seperti Matthew, dia pun yakin Galizia dibunuh. Namun, pernyataan Muscat itu justru mendatangkan olok-olok.

Oposisi menganggap pemimpin 43 tahun tersebut hanya bersandiwara. ”M (Muscat) dan pemerintahannya bertanggung jawab atas insiden ini. Mereka berusaha membungkam kita semua,” tuding Adrian Delia, ketua kubu oposisi.

Yakin Muscat berada di balik kematian Galizia, Delia mendesak lawan politiknya itu mengundurkan diri. Tapi, Muscat bertahan.

Dia berjanji menciptakan suasana yang kondusif dalam investigasi kematian Galizia. Dia juga mengizinkan tim internasional terlibat dalam penyelidikan.

Kini Malta sedang menantikan kedatangan FBI dan tim forensik Belanda. Uni Eropa (UE) juga berjanji mengawal penyelidikan. (AP/Reuters/theguardian/hep/c6/any)

Keberanian Daphne Caruana Galizia mengkritisi pemerintahan di negaranya membuat perempuan 53 tahun itu kehilangan nyawa.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News