FCS 2017 Hadirkan Jejak Sejarah Melayu di Crossborder

FCS 2017 Hadirkan Jejak Sejarah Melayu di Crossborder
Festival Sungai Carang 2017. Foto: batamos/jpg

FSC 2017 memperingati kemenangan kerajaan Riau di bawah Raja Ali Haji Fisabilillah melawan armada Belanda yang menyerang pada tahun 1784 dan tahun ini menyatu dengan Sail Karimata Festival, yang diselenggarakan bersamaan dengan Karimata Yacht Rally yang bergabung dengan peserta dari Australia, Malaysia, Singapura dan negara-negara lain.??Selain mengikuti acara festival, para wisatawan juga bisa menikmati tur sejarah melalui kapal wisata yang sudah disediakan untuk mengetahui bagaimana wilayah Riau dan Kepulauan Riau terbentuk. Tur akan mengambil rute berlayar mulai dari Pelantar 1, kemudian menyusuri Sungai Carang mengarah ke Jembatan Engku Putri.

Sepanjang perjalanan ke arah hulu sungai, kapal melintasi sejumlah area bersejarah seperti Pulau Bayan, Tanjungunggat, Kampung Bulang, Pelabuhan Batu 6 hingga situs Kota Rebah.

Selesai menghulu, kapal kemudian menghilir kembali ke arah Pulau Penyengat dan memutarinya kemudian berlanjut ke Teluk Dompak Menteri Pariwisara Arief Yahya menilai kegiatan FSC 2017 ini menambah kazanah budaya dan sejarah di Kepri. Pasar Malaysia dan Singapore sangat potensial untuk tema budaya melayu ini.

“Pariwisata itu terkait erat dengan kedekatan atau proximity, baik dekat secara jarak maupun dekat secara budaya,” jelas Arief Yahya.

Festival Pulau Carang ini bisa dapat dua-duanya. Jarak dengan dua negara serumpun itu dekat. Budayanya juga sama-sama melayu. “Kalau dipromosikan dengan baik, maka ini akan menjadi tontonan yang mengasyikkan,” kata Menpar Arief Yahya.

Festival ini juga dapat menjadi salah satu event yang dapat menjadikan kota Tanjungpinang sebagai daerah kunjungan wisatawan. Tentunya dapat menumbuhkan prekonomian masyarakat yang ada di Tanjungpinang serta menggenjot pariwisata di area Crossborder.

"Masyarakat minimal sudah mendapatkan efeknya dan para pelaku usaha kreatif juga sudah bisa menangkap peluang yang ada," katanya.

“Kita berharap target kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Kepri akan tercapai jika kita berkolaborasi dalam penyelenggaraan event seperti Festival Bahari Kepri ini dan kuncinya adalah bekerjasama melibatkan seluruh stakeholder pemerintah dan swasta di Provinsi Kepri”, tutupnya.(jpnn)


Tanjung Pinang terus berkreasi untuk menjadi destinasi wisata yang paling diminati di kawasan utara Sumatera.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News