Februari, Ada Potensi Teror: Racun, Penembakan dan Pengeboman
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, terdapat informasi intelijen bahwa kelompok teror akan menggunakan racun dalam menyerang anggota Polri. ”kan ada banyak cara yang mereka gunakan, bom, menembak dan yang kali ini racun,” tuturnya.
Untuk mengantisipasinya, maka semua anggota Polri diwajibkan lebih hati-hati terhadap pemberian makanan dan minuman saat bertugas. Kalau perlu membawa makanan atau bekal sendiri. ”Ya, harus lebih waspadalah. Ancaman menggunakan racun itu tidak hanya sekarang, dulu juga pernah,” tuturnya.
Lalu, petugas juga harus menggunakan pelindung tubuh atau rompi anti peluru saat bertugas. Saat bertugas itu ada juga ada satu orang yang harus mengawasi keadaan. ”Tentunya, mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Rapat gabungan tersebut di antaranya juga membicarakan revisi UU Terorisme yang drafnya sudah masuk ke DPR. Secara garis besar, pemerintah berharap DPR segera menuntaskan pembahasan dalam masa sidang kali ini yang bakal berakhir pada Maret 2016 mendatang. (dyn/bay/idr/flo/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah dan aparat keamanan kini sedang berancang-ancang kembali menghadapi potensi teror. Namun, seperti deteksi yang sempat dilakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Oknum Rohaniwan Jadi Terdakwa Kasus Beri Keterangan Palsu di Akta
- Pemprov Kaltim Kirim Bantuan 6.400 Paket Sembako ke Mahakam Ulu
- Kupas Tuntas Dinamika Perjalanan JKN, Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku
- BAZNAS Jateng Salurkan Infak Kemanusiaan Palestina Tahap Dua
- Sultan Sebut Hubungan Erat Indonesia-China Karena Kecakapan Diplomasi Presiden Jokowi
- Polda Metro Bentuk Timsus Antibegal, ART Sentil Tim Patroli Perintis Presisi