Federer Cari Hoki Beijing

Federer Cari Hoki Beijing
Roger Federer dalam sesi latihan di Beijing. Foto: AFP
Federer hanya menempati tempat keempat di Sydney. Empat tahun kemudian, hasil lebih buruk malah diperolehnya. Meski diunggulkan di tempat teratas, secara mengejutkan dia dikalahkan petenis Republik Ceko Tomas Berdych di babak kedua turnamen.

Kali ini, dia mengambil langkah berbeda untuk memuluskan ambisinya. Dia memilih tinggal di perkampungan atlet, bukan di hotel seperti yang biasa dipilihnya saat menjalani tur atau turnamen lainnya. Selain itu, dia juga memilih datang lebih awal tak seperti olimpiade sebelumnya.

‘’Biasanya, saya datang dua atau tiga hari sebelum dimulai. Tapi kini saya memilih tujuh hingga delapan hari sebelumnya untuk mendapatkan latihan lebih banyak,’’ bebernya.

Namun itu bukan jaminan dia akan melewati babak demi babak arena olimpiade dengan mudah. Sebab, delapan dari sepuluh petenis peringkat teratas ATP memastikan partisipasinya di multieven empat tahunan itu. Termasuk di antaranya Nadal.

Tahun ini, Nadal termasuk di antara 287 atlet Spanyol yang bakal bertanding di Olimpiade. Petenis 22 tahun itu pun bertekad untuk menambah koleksi di lemari pialanya dengan sekeping emas Olimpiade. ‘’Saya akan sangat menikmati atmosfer Olimpiade. Saya yakin dan saya akan berjuang keras untuk mencoba dan memenangi medali emas,’’ ujar Nadal.

Sebagai petenis profesional, hadiah uang yang ditawarkan Olimpiade tidak sebesar Grand Slam atau Masters Series. Tetapi Nadal bangga bisa tampil di ajang multicabang sedunia tersebut. Apalagi, seperti yang pernah diungkapkan Federer, Nadal juga menganggap olimpiade sebagai grand slam kelima tahun ini, yang datangnya empat tahun sekali

‘’Adalah sebuah kehormatan bisa mewakili negara kita. Dan saya sudah tidak sabar untuk ikut serta,’’ katanya.

Di cabang tenis, Nadal ditempatkan sebagai unggulan kedua, di bawah Federer. Meski tahun ini prestasi Federer kurang meyakinkan, ditambah Nadal beberapa  kali mengangkanginya, dia menganggap petenis Swiss itu tetap mengancam.

BEIJING – Tujuh bulan awal di tahun 2008 menjadi masa kelam bagi petenis Swiss Roger Federer. Gelar nomor satu ATP (Asosiasi Tenis Pria) yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News