Ferdinand & Anak Pak Lurah

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ferdinand & Anak Pak Lurah
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean akhirnya ditangkap dan ditahan oleh polisi, Senin (10/1).

Ini menjadi kode keras bagi pegiat medsos lain yang selama ini dianggap sakti, seperti Denny Siregar atau Abu Janda.

Penahanan Ferdinand juga mengakhiri spekulasi bahwa para pegiat medsos ini dilindungi karena ada orang kuat sebagai bekingnya.

Sejak melempar cuitan ‘’Allahmu lemah’’ Ferdinand dalam posisi defensif dan terdesak. Ia berusaha membuat banyak argumen untuk menghindar.

Ia mengaku mualaf dan meminta beberapa pihak untuk bertestimoni. Ferdinand juga mengajukan bukti bahwa ia punya problem mental dengan kebiasaannya berbicara dengan dirinya sendiri.

Ferdinand mengaku sering berdialog dengan suara-suara di dalam dirinya sendiri, sehingga kemudian memunculkan cuitan ‘’Allahmu lemah’’. Argumen Ferdinand ini tidak cukup kuat bagi polisi untuk meloloskan Ferdinand.

Penahanan Ferdinand seperti sebuah gol penyama kedudukan dalam pertandingan sepak bola. Belakangan ini, dua kubu suporter di medsos saling adu chanting pro dan kontra setiap hari. Penahanan Ferdinand dianggap sebagai gol balasan atas penahanan Habib Bahar Smith (HBS) di Polda Jawa Barat.

Pendukung HBS memprotes penahanan yang dilakukan dengan proses cepat. Hanya sehari diperiksa HBS langsung ditahan. Para pendukung HBS kemudian mendesak agar Ferdinand juga segera ditahan. Sorak-sorai pun pecah seperti suasana pertandingan di stadion bola.

Apakah lembaga antirasuah itu berani memeriksa anak Pak Lurah? Nyali KPK sedang diuji.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News