Ferdinand: Target Akhirnya Supaya Kaos sehingga Jokowi Bisa Dijatuhkan

jpnn.com, JAKARTA - Eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menduga pihak-pihak yang getol mengusulkan lockdown guna menekan penularan Covid-19, hanya ingin menimbulkan kekacauan.
"Dugaan saya, target akhir dari para pengusul lockdown itu, ya, supaya kondisi kacau, kaos sehingga dengan begitu mudah menjatuhkan Jokowi. Ini akal-akalan politisi saja," ucap Ferdinand Hutahaean kepada JPNN.com, Jumat (30/7).
Dia mengatakan untuk memberlakukan lockdown di negara seluas Indonesia tidak mudah.
Apalagi, katanya, ada yang mengusulkan lockdown dan rakyat cukup dikasih bantuan Rp 1 juta per keluarga tiap bulan.
Sulitnya penerapan lockdown menurutnya sudah tergambar dari kebijakan pembatasan yang telah dan sedang berlangsung.
"Tidak mudah, disuruh membatasi kegiatan di rumah ibadah saja sudah ribut, bagaimana mau lockdown?" ucap Ferdinand.
Oleh karena itu, eks ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) itu mengimbau para pengusul lockdown untuk mengatasi pandemi Covid-19, agar menuruti pemerintah.
"Lagi pula, masa (biaya) hidup rakyat cuma satu juta per bulan? Ya, tidak cukuplah. Jadi, itu cuma usulan seperti memberi gula kepada orang diabetes. Manis, tetapi membunuh," pungkas Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean menduga usulan lockdown bertujuan menciptakan kekacauan di mana-mana, sehingga Presiden Jokowi mudah dijatuhkan.
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi
- Dipilih Presiden Langsung, Raffi Ahmad jadi Pembawa Acara Peringatan Hari Buruh