Ferdinand Ungkap Alasan Minta Kiai Ma'ruf Mundur dan Bergabung dengan FPI
Saat dikonfirmasi jpnn.com, direktur eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) ini pun menyampaikan alasannya.
"Begini lho, sikap pemerintah sekarang kan jelas terhadap FPI dan Rizieq Shihab, masa wapres mau beda sikap dengan pemerintah? Bukankah Wapres itu seharusnya ikut sikap pemerintah?" kata Ferdinand melalui pesan singkat, Senin (23/11).
Kalau Wapres Ma'ruf berbeda dengan sikap pemerintah, kata Ferdinand, apakah itu tidak menjadi preseden buruk bagi citra pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mata publik?
"Publik akan melihat penerintah pecah, antara presiden dan wapres tidak sejalan, ini tidak boleh," ujar Ferdinand.
Sementara itu, katanya, sikap presiden dan pemerintah bisa dilihat dari arahan presiden kepada TNI dan Polri, serta sikap dan pernyataan petinggi kedua institusi tersebut yang jelas-jelas berlawanan dan berhadap-hadapan dengan FPI.
"Masa dengan kondisi itu wapres malah bertemu? Malah mengeluarkan pernyataan kedatangan Rizieq membawa keteduhan? Aneh. Daripada muncul stigma pemerintah pecah, ya lebih baik mundur dan silahkan bersama FPI," pungkas Ferdinand.
Sebelumnya Jubir Wapres Masduki Baidlowi mengatakan bahwa Wapres Ma'ruf Amin tidak ada masalah dengan rencana pertemuan dengan Habib Rizieq.
"Wapres welcome, artinya itu hal yang bisa dilakukan selama membawa kebaikan bagi bangsa dan negara,” kata Masduki dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (20/11) lalu.
Setelah Fadli Zon, kini Ferdinand Hutahaean meminta Wapres Kiai Ma'ruf Amin mundur dan bergabung dengan FPI.
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- Inilah 23 Amicus Curiae yang Dipertimbangkan MK, Ada dari Habib Rizieq, Megawati, dan Reza Indragiri
- Wapres Ma’ruf Amin Adakan Halalbihalal Idulfitri 1445 H, Sejumlah Menteri Hadir
- Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin Melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal Jakarta
- Hari Musik Nasional 2024, Fadli Zon Terima 5 Rekor MURI dan Rilis Vinyl Dara Puspita
- Habib Rizieq Siap Lindungi Aksi Mahasiswa dari Gangguan Preman