Ferdinand yang Mengaku Mualaf Sampaikan Permohonan, Simak Kalimat Terakhir!
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean membuka identitas dirinya yang seorang mualaf.
Pengakuan itu disampaikan Ferdinand melalui pernyataan tertulis tentang permintaan maaf atas unggahannya di media soal yang dianggap menimbulkan kegaduhan.
Sebelumnya, dia mengunggah kalimat "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".
Kalimat yang ditulis Ferdinand di Twitter itu lantas menimbulkan kontroversi sehingga berujung pelaporan dirinya ke polisi.
"Saya mohon maaf dengan segala kerendahan hati atas kekeliruan saya. Saya menyadari betul situasi yang terjadi dua hari terakhir ini betapa riuhnya ruang publik membicarakan saya dan cuitan saya pada tanggal 4 lalu soal Allah," tulis Ferdinand Hutahaean.
Twit itu menurutnya menjadi ramai lantaran ada yang mempersepsikan sebagai provokasi dengan menambah narasi-narasi yang tidak sesuai dengan fakta.
"Maka muncullah opini bahwa seolah ini menjadi adu domba antara Kristen dan Islam. Padahal, ini tidak ada urusan dengan agama mana pun, ini murni dialog pribadi saya dengan diri saya, dialog tentang saya dengan Tuhan saya, Allah SWT," jelasnya.
Ferdinand menyebut ada orang yang tidak mengenal dan tidak tahu bahwa dirinya seorang muslim, telah menuduhnya dengan kalimat yang tidak tepat. Terutama, tentang identitas agamanya sehingga menjadi ribut dan gaduh.
Ferdinand Hutahaean menyatakan khilaf atas twitnya tentang Tuhan yang dianggap penistaan agama. Ferdinand yang mengaku mualaf sejak 2017 sampaikan permohonan begini.
- Giliran KPI Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya
- Polda Metro Jaya Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert Lumoindong
- Jika Tak Minta Maaf kepada Publik, Ketum PITI Akan Polisikan Pendeta Gilbert
- Bareskrim Diminta Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert
- Cerita Ustaz Naga Qiu Tentang Tantangan dan Kemudahan Hidup Tionghoa Muslim di RI
- 5 Program DT Peduli di Ramadan 1445 Hijriah