Festival Bunga Rawa Belong Pecahkan Rekor Muri

Festival Bunga Rawa Belong Pecahkan Rekor Muri
Festival Bunga Rawa Belong Pecahkan Rekor Muri

Ia juga menilai, selain penambahan lapak tadi, pemerintah juga perlu mengembangkan kawasan Rawa Belong menjadi suatu lokasi destinasi wisata dengan memugar pemukiman di sekitar kampung agar lebih berciri khas Kampung Betawi. Terlebih, akses jalan masuk yang ada saat ini masih terbatas, dan sering menjadi keluhan pengunjung yang datang.

"Jadi selain penambahan kios, dan penataan kembali ruang pemukiman di sekitar pasar, yang lebih mendesak sebenarnya pelebaran jalan, karena komentar pengunjung yang datang berharap akses jalan menuju pasar lebih lancar," kata Mulyadi.

Ia menegaskan, sederet rangkaian festival serupa akan terus digelar setiap tahunnya. Sebanyak dua kali,
satu di Hari Ultah Jakarta dan satu lagi di akhir tahun yang biasanya berupa festival bunga sekaligus festival budaya Rawa Belong.

Misi penyelenggara promosi tetap membentuk image Rawa Belong sebagai destinasi wisata bunga yang berkualitas di Jakarta. Sebab itu, pengembangan promosi berupa peningkatan mutu dan kualitas bunga di Pasar Rawa Belong terus dikembangkan.

Seperti empat tema festival sebelumnya yang mengedepankan berbagai rangkaian bunga. Seperti, melati, janur, rangkaian mawar yang membentuk rumah betawi dan bunga Krisan. "Kedepan kita akan terus memunculkan jenis-jenis bunga baru yang tadinya murah menjadi berkualitas dan bernilai jual tinggi, seperti bunga Garbera yang belakangan ini mulai ramai dicari pembeli," bebernya.

Dedi Setiawan (38), salah satu pedagang di Blok A no.40, Pasar Rawa Belong menilai festival tahunan ini jelas mendorong omset penjualannya. Pedagang asal Bandung, Jawa Barat yang sudah berjualan sejak 1980 itu mengaku puas, jika pemerintah terus memperluas area pasar.

"Area pasar yang ada sekarang ini masih sangat terbatas, khususnya lapak-lapak lelang, kami yang berada di kios jadi sulit bergerak. Beda sama yang di lapak, mereka bisa lebih praktis. Ya, bagusnya selalu ada promosi tahunan kayak gini," ucapnya.

Kendati demikian pedagang spesialis dekorasi pernikahan adat Batak ini tidak memungkiri, nama besar Rawa Belong cukup terkenal. "Selain omset harian Rp 1,5 juta, dari pasar ini saya lumayan dapat banyak order, sekali dekor bandrolnya juga lumayan Rp 3-4 juta, dengan modal bunga yang tidak terlalu mahal," ujar Dedi yang mulai menggunakan bunga Garbera dan Aster di setiap dekorasinya. (asp)


Sebanyak 789 peserta yang ikut menerima kursus merangkai bunga di Festival Bunga Rawa Belong 2013 pecahkan pecahkan Rekor Muri(Museum Rekor Indonesia).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News