Festival Bunga Rawa Belong Pecahkan Rekor Muri

Festival Bunga Rawa Belong Pecahkan Rekor Muri
Festival Bunga Rawa Belong Pecahkan Rekor Muri

’’Ya, pengalamannya baru ini, makanya senang banget dapat ilmu dasar merangkai bunga, hasilnya bagus banget deh," tutur Ida sambil menunjukkan rangkaian bunga buatannya.

Ternyata, menurut ibu berkerudung ini, merangkai bunga itu mudah. Ia diberi teknik sederhana. Hanya tinggal menyiapkan wadah berupa vas tanah liat. Kemudian, menyiapkan spon berbentuk kotak yang disesuaikan dengan besaran lubang vas. "Masukkan spon-nya,  beri air sampai terendam, kemudian spon di beri tanda silang, lantas beri titik lubang di tengahnya," ujarnya.

Langkah pertama, lanjut Ida, pilih batang bunga yang paling besar. Tempatkan di tengah. Setelah itu, rangkai sisi-sisinya dengan bunga yang lebih kecil. "Pokoknya enjoy banget deh, teknik merangkai bunganya mudah diikuti. Hasilnya bagus, bentuknya oval. Wah, kalau begini sih besok-besok bisa terima order," kata warga Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini.

Festival yang sudah digelar selama 5 tahun belakangan ini, menurut Mulyadi, Kepala UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Holtikultura Pasar Rawa Belong, pantas untuk dikembangkan. Mengingat Rawa Belong sudah cukup dikenal baik di skala penjualan nasional maupun internasional sebagai sentra penjualan bunga terbesar.
"Seperti yang kita tahu, sebagian besar kebutuhan bunga di seluruh nusantara ini hingga 80 persen disupplay dari Rawa Belong," ujarnya disela-sela acara, kemarin.

Ia mengatakan, hasil dari promosi pasar yang digelar setahun dua kali semakin menunjukkan kualitas bunga di Rawa Belong. Kedepan,  agar perkembangan pasar bertambah pesat, pemerintah diharapkan dapat menambah sarana dan fasilitas yang ada di pasar.

Karena, hasil fantastis lainnya yang cukup terlihat dari perkembangan pasar yakni peningkatan omset rata-rata pedagang per tahun sebesar 10 persen. Dari angka total pendapatan mencapai Rp 70 miliar.

Sebab itu, lanjutnya, perlu adanya perluasan area pasar. Dari total 178 kios yang ada di dua bangunan pasar hingga kini belum mampu menampung 200-250 pedagang lapak yang tersebar di area lepas Pasar Rawa Belong.

"Peningkatan rata-rata per tahun antara 5-6 milyar. Ini yang mendorong para pedagang tertarik memulai bisnis penjualan bunga, mereka juga tak hanya merangkai, tapi bisa membudidayakan tanaman rumahan agar lebih bernilai jual," papar Mulyadi.

Sebanyak 789 peserta yang ikut menerima kursus merangkai bunga di Festival Bunga Rawa Belong 2013 pecahkan pecahkan Rekor Muri(Museum Rekor Indonesia).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News