Fikomm UMB Membedah Isu Covid-19 dan Pertarungan Opini Publik

Fikomm UMB Membedah Isu Covid-19 dan Pertarungan Opini Publik
Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta. Foto: Dok. UMB

jpnn.com, JAKARTA - Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia (Fikomm) Universitas Mercu Buana (UMB) Yogyakarta menggelar Fikomm Berbagi Ilmu Seri Ke-8 bertema "Covid-19 dan Pertarungan Opini Publik", Rabu (1/7).

Fikomm Berbagi Ilmu Seri Ke-8 ini menghadirkan pembicara yakni Produser Eksekutif Trijaya FM Jaka Lelana, dan perwakilan dari Fikomm UMB Yogyakarta M. Nastain.

Acara ini diikuti 100 peserta Zoom meeting yang berasal dari mahasiswa DIY dan luar daerah, pegawai BUMN dan pelaku UMKM.

Tak hanya web conferencing, Fikomm Berbagi Ilmu Seri Ke-8 juga memfasilitasi peserta yang tidak tertampung kuota meeting dengan streaming YouTube, yang diikuti oleh lebih dari 200 orang.

Hingga saat ini, fenomena pandemi Covid-19 dimaknai secara beragam di masyarakat. Informasi yang beredar di ruang publik menampilkan narasi yang berbeda-beda bahkan terkadang berseberangan.

Kemampuan masyarakat untuk memverifikasi informasi sehingga tidak terjebak pada informasi palsu atau hoaks sangat diperlukan. Persepsi yang terbentuk di masyarakat berkaitan dengan wabah Covid-19 memiliki linieritas dengan efektivitas penanganan pandemi.

Merespons itu, Jaka Lelana menyatakan bahwa hal ini merupakan sebuah tugas besar bagi para profesional dalam memproduksi informasi yang tepat dan akurat serta sosialisasi yang masif kepada masyarakat.

Hal ini dilakukan sebagai pondasi dalam membentuk opini masyarakat yang didasarkan pada data yang akurat. "Media menyediakan diri sebagai parter pemerintah dalam menyebarkan informasi edukasi kepada masyarakat. Hal ini dapat dijadikan sebuah gerakan pada media," kata  jebolan Magister Ilmu Komunikasi UMB Jakarta ini.

Nastain berpendapat bahwa pembentukan opini di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jebolan Magister Ilmu Komunikasi UMB Jakarta, menjelaskan di antaranya ialah latar belakang budaya masyarakat, nilai-nilai yang diyakini serta pengalaman dan pengetahuan.

"Setiap individu bertanggung jawab terhadap persepsi yang dibentuknya," tegas Nastain.

Dari kelas online Fikomm Berbagi Ilmu Seri Ke-8 ini diharapkan masyarakat memiliki kemampuan untuk berperan dalam membentuk budaya media yang sehat. Salah satunya dengan memilah informasi sebelum disebarluaskan melalui media sosial.

Kredibilitas sumber media menjadi prioritas dalam mencari informasi, khususnya terkait pandemi Covid-19. Bukan hanya memutus mata rantai penularan virusnya, namun menjadi tanggung jawab bersama untuk turut memberantas informasi hoaksnya.(boy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia (Fikomm) Universitas Mercu Buana (UMB) Yogyakarta menggelar Fikomm Berbagi Ilmu Seri Ke-8 bertema "Covid-19 dan Pertarungan Opini Publik", Rabu (1/7).


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News