Filantropi Berpotensi Kumpulkan Rp 279 Triliun, Sayang Belum Tergarap Maksimal

Filantropi Berpotensi Kumpulkan Rp 279 Triliun, Sayang Belum Tergarap Maksimal
Emaridial Ulza, sekretaris Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA). Foto Humas UHAMKA

Dia mencontohkan dalam dunia pendidikan, banyak lembaga pendidikan tinggi berkualitas dunia yang lahir dari gerakan filantropi. Karenanya, tumbuh dan berkembangnya gerakan filantropi tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Harvard, MIT dan Cambridge University, adalah kampus -kampus besar yang lahir dari gerakan filantropi," ujarnya.

UHAMKA, lanjut Emaridial, sudah menjalankan gerakan filantropi dengan beberapa konsep. Misalnya dari dana yang didapatkan dari stakeholders dikembangkan dalam usaha atau pemberdayaan sehingga dana tersebut berputar. Juga bisa bermanfaat untuk mahasiswa dalam bentuk bantuan biaya kuliah. 

Bahkan, kata Emaridial, mampu memberikan pekerjaan untuk mereka sebagai bentuk aktualisasi diri penyiapan untuk masuk dunia kerja atau berwirausaha nantinya.

"Jadi nantinya, mimpi Indonesia agar semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa masalah biaya bisa terlaksana. Para anak didik hanya berlomba-lomba untuk fokus berprestasi sehingga menghasilkan SDM unggul," pungkasnya. (esy/jpnn)

gerakan filantropi perlu digalakkan untuk membantu anak-anak yang terdampak pandemi mendapat akses pendidikan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News