Filantropis Yang Menginspirasi Kedermawanan Di Indonesia

Filantropis Yang Menginspirasi Kedermawanan Di Indonesia
Filantropis Yang Menginspirasi Kedermawanan Di Indonesia

Halaman akun media sosial Pempek Funny penuh dengan gambar mereka yang ditolongnya yang kebanyakan adalah bayi dan anak-anak dari keluarga yang tidak mampu dari berbagai pelosok di tanah air.

"Saya hanya mensyaratkan akan membantu mereka yang belum viral di media sosial, karena saya mau tolong mereka yang belum terjangkau bantuan. Dan mereka kebanyakan ada dari daerah-daerah."

Dalam membantu mengupayakan kesembuhan Funnywati juga selalu mencari upaya terbaik, meskipun itu berarti harus berobat ke luar negeri dan memakan biaya hingga ratusan juta bahkan milyaran.

"Tekad saya itu mau menyembuhkan orang, bukan sekedar mengalang dana dan bantu berobat, karena itu saya lakukan yang terbaik, bahkan sampai berobat ke luar negeri, walau kadang saya juga pusing dengan biaya yang harus dikeluarkan, yang terkadang di luar perkiraan saya," katanya.

"Tapi Saya gak mau stress karena itu semua, saya hanya yakin kalau saya sudah terpanggil, Tuhan akan bantu dan Tuhan yang akan membukakan jalan,"

Doa dan keyakinan Funny terkabul, sehingga pengabdiannya membantu orang lain terus berlanjut dan sudah berjalan selama 3 tahun terakhir.

Semua itu dilakoninya dalam kondisi mata kanannya yang belum pulih sepenuhnya. Hingga kini Funny masih harus menjalani terapi suntikan di bola matanya rutin setiap beberapa bulan, yang menurut pengakuannya sudah setahun ini dia lewatkan lanataran sibuk mengantar berobat pasien yang ditolongnya.

Tukang parkir pengasuh anak penderita HIV/AIDS

Filantropis Yang Menginspirasi Kedermawanan Di Indonesia Photo: Puger Mulyono dan anak-anak penderita HIV/Aids yang diasuhnya di Yayasan Lentera yang didirikan bersama temannya tahun 2012. ((Andra Nur Oktaviani/Jawa Pos))

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News