Filipina dan Kanada Ribut Gara-Gara Popok Bekas dan Sampah Rumah Tangga

jpnn.com, MANILA - Filipina kembali menebar ancaman. Mereka akan menarik lebih banyak personelnya di Kanada jika negara yang dipimpin Perdana Menteri Justin Trudeau tersebut tidak kunjung bertindak. Yaitu, mengambil kembali sampah yang diekspor ke Filipina pada 2013-2014.
''Perintah pemulangan itu untuk mendesak mereka (Kanada, Red) agar bertindak secepatnya. Semakin lama mereka menunda, makin banyak personel yang dipulangkan,'' tutur juru bicara kepresidenan Filipina Salvador Panelo seperti dikutip Philippine News Agency.
Pada Rabu (15/5) pemerintah Filipina sudah menarik duta besarnya untuk Kanada beserta para diplomatnya. Tanggal tersebut adalah akhir tenggat waktu yang diberikan Filipina agar Kanada mengambil kembali 100 kontainer sampah miliknya.
BACA JUGA: Pemilu Filipina Tinggalkan Sampah Segunung
Desakan itu sepertinya berhasil. Sebab, Panelo menyatakan bahwa pemerintah Kanada akan segera mengirimkan kapal untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.
Perusahaan asal Kanada mengirim sampah itu dengan label bisa didaur ulang. Kenyataannya, isinya adalah popok bekas, plastik yang tak bisa didaur ulang, dan sampah rumah tangga. (sha/c20/dos)
Filipina dan Kanada berseteru mempersoalkan sampah yang diekspor ke Filipina pada 2013-2014.
Redaktur & Reporter : Adil
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Wali Kota Bandung Temukan Pungli Pengelolaan Sampah Pasar Gedebage
- Farhan Sidak, Lalu Sampaikan Solusi Tumpukan Sampah di Pasar Gedebage