Film Dokumenter Asal Ambon dan Masohi Terpilih dalam Festival Film Bulanan Lokus 9

Film Dokumenter Asal Ambon dan Masohi Terpilih dalam Festival Film Bulanan Lokus 9
Film Dokumenter Asal Ambon dan Masohi Terpilih dalam Festival Film Bulanan Lokus 9, begini para sineas mengomentarinya. Foto: Ist

jpnn.com - AMBON - Dua film pendek asal Ambon dan Masohi berhasil jadi film terpilih dalam Festival Film Bulanan Lokus 9 (Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara).

Film terpilih pertama berjudul 'Tahuri; Bunyi Pertama Yang Keluar Dari Bumi’, karya sutradara Fredy Likumahuwa, produksi Kele Project, asal Ambon.

Kedua film dokumenter berjudul ‘Rumah Adat Latakua’, karya sutradara Iwi Marahena, asal Masohi.

Sutradara dan penulis skenario Rahabi Mandra selaku kurator menyatakan alasan terpilihnya film ‘Tahuri; Bunyi Pertama Yang Keluar Dari Bumi’, karena mampu mengangkat isu cerita dan karakter dengan baik.

“Tahuri itu dokumenter yang punya kesadaran terhadap penceritaan dan karakter. Bahwa dokumenter bukan cuma mengangkat isu tapi juga mengangkat karakter dan cerita," kata pria yang akrab disapa Abi dalam rilisnya, Jumat (10/11).

Menurut Abi cerita dan karakter yang digambarkan bahwa ada seorang maestro dengan segala keterbatasannya masih mengajar, dapat menarik penonton untuk masuk dalam cerita.

"Aku sendiri senang melihat keluguan seorang maestro ternyata dia bisa tampil di dalam film tersebut, berarti ada ketekunan dalam membuat filmnya dan akhirnya ditutup dengan pernyataan, itu jadi bahan obrolan ke pihak-pihak yang sebenarnya bisa jadi melestarikan atau mengembangkan budaya musik terutama alat musik pabrik,” kata Abi.

Sementara untuk film ‘Rumah Adat Latakua’, Abi berpendapat, film dokumenter ini sudah baik tapi masih perlu dibenahi.

Dua film dokumenter karya sineas asal Ambon dan Masohi berhasil jadi Film Terpilih dalam Festival Lokus 9, begini para sineas mengomentarinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News