Filosofi Sang Petualang, Sembilan Naga dan Setengah Dewa dalam Benang Gelasan Joksyn

Filosofi Sang Petualang, Sembilan Naga dan Setengah Dewa dalam Benang Gelasan Joksyn
Joksyn berbagi dengan yatim dan duafa saat merilis varian baru benang gelasan. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Joker Kite Syndicate (Joksyn) meluncurkan tiga varian baru benang gelasan, Minggu (14/2) kemarin.

Pemilik Joksyn Denmas Syahnoer mengungkap, tiga varian tersebut masing-masing bernama Sang Petualang, Sembilan Naga, Setengah Dewa.

"Nama tiga varian itu memiliki filosofi sendiri," kata Denmas, Senin (15/2) malam.

Sang Petualang selalu dikaitkan dengan hal-hal yang menantang. "Ketika diaplikasikan ke dalam gelasan, penggemar layangan Indonesia diharapkan tertantang untuk mencoba," ujar Denmas.

Label Joksyn Sang Petualang digambarkan dengan sebuah bibir dengan maksud bahwa hal-hal yang menantang itu tidak harus sangar atau menyeramkan.

"Sebuah bibir pun bisa menjadi suatu yang menantang. Filosofinya, gara-gara bibir bisa mematikan. Seksi, tetapi mematikan di langit," katanya.

Begitu pula dengan Joksyn Sembilan Naga.

Naga merupakan simbol keberuntungan. Kalau satu naga sudah menguntungkan, apalagi sembilan.

Pemilik Joksyn bilang, cukup Ahmad Dhani dan kawan-kawan saja yang dewa. Joksyn cukup setengahnya saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News