Flyover Simpang Jam akan Urai Kemacetan di Batam

Flyover Simpang Jam akan Urai Kemacetan di Batam
Pengerjaan Flyover Simpang Jam, Batam, Kepri sudah selesai 23.52 persen. Foto: Batam Pos/jpg

"Untuk masing-masing pondasi, makan waktu satu bulan untuk membangunnya. Khusus untuk pilar, satu pilar makan waktu dua bulan," tambahnya.

Setelah selesai, maka akan dilanjutkan dengan pembangunan jembatan atas. Ardi menjelaskan bahwa pembangunan jembatan akan menggunakan konsep traveller.

Langkah pertama dalam konsep ini adalah dengan memasang dua jaring safety yang terdiri dari spandek dan plat baja sehingga tidak ada material yang akan jatuh ketengah jalan dan mengganggu arus lalu lintas.

"Membangunnya tidak pakai penyangga. Prosesnya akan bekerja membangun jalan perlima meter perharinya. Dan akan dikerjakan di malam hari," imbuhnya.

Umur jembatan diperkirakan mencapai 100 tahun dan dilengkapi dengan expantion joint untuk menahan getaran.

Pimpinan Proyek (Pimpro) Flyover Simpang Jam, Himler Manurung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) mengungkapkan meman akan terjadi sedikit kemacetan karena Simpang Indomobil berdekatan dengan Simpang Jam.

"Kami akan tetap lakukan penanganan berkesinambungan untuk penanganan di Simpang Baloi dan Kabil karena kemungkinan titik macet akan pindah kesana," jelasnya.

Latar belakang pembangunan flyover di Simpang Jam ini karena tiap harinya melintas sekitar 272.138 kendaraan. Dengan jumlah ini, memang sudah sepantasnya Simpang Jam memiliki fly over.

JPNN.com - Pembangunan jalan flyover di Simpang Jam untuk mengurai kemacetan di Batam, Kepulauan Riau, terus digenjot.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News