Flyzoo Centil

Oleh Dahlan Iskan

Flyzoo Centil
Dahlan Iskan di dalam Flyzoo Hotel. Foto: disway.id

"Saya ingin tahu," kata saya.

"Kita akan melewatinya."

Lokasi hotel itu di kota baru: Wei Lai. Kota Masa Depan.

Kalau di Jakarta: Bumi Serpong Damai. Kalau di Surabaya: Pakuwon Indah atau Citraland.

Pulang dari bendungan 1000 MW itu saya berhenti di Flyzoo. Rupanya ada alasan khusus mengapa Alibaba membangun hotel di situ: dekat dengan pusat aktivitas Alibaba. Kantor pusat Jack Ma, bos Alibaba, juga di Wei Lai.

Memasuki Hotel Flyzoo ini hati saya terbelah. Antara kecewa dan kagum.

Kecewa karena: tidak semodern yang saya bayangkan. Kesan pertama saya 'ini hotel bintang tiga'. Bukan hotel mahal. Tarifnya ternyata memang jauh lebih murah dari Shangri-La: sekitar Rp 1 juta/malam.

Pilihan lokasinya juga mirip 'city hotel'. Mepet jalan. Hanya ada taman kecil di depannya. Yang beberapa orang bercelana pendek duduk di situ. Memanfaatkan bocoran Wi-Fi dari hotel itu.

Saya belum bisa marah dalam bahasa Mandarin. Saya juga belum tahu bagaimana mengucapkan kata 'jancuk' dalam bahasa Mandarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News