Flyzoo Centil

Oleh Dahlan Iskan

Flyzoo Centil
Dahlan Iskan di dalam Flyzoo Hotel. Foto: disway.id

Entrance Flyzoo juga sangat sederhana. Begitu juga saat masuk ke lobinya. Untung ada layar selebar tembok. Menampilkan graphics art. Permainan layar. Perhatian pun langsung tertuju ke layar itu.

Selebihnya hanya ruangan kosong. Bahkan gordennya terganggu rak besar yang ditempatkan mepet gorden itu.

Hanya ada seorang petugas di lobi itu. Wanita muda. Berseragam hotel. Tugasnya berdiri. Tidak ada meja atau kursi untuknya. Hanya untuk siapa tahu: ada tamu yang perlu dibantu.

"Check-in di sana," katanya. Sambil menunjuk ruangan kecil di sisi kanan lobi. Di situ ada delapan komputer berdiri. Tamu harus check-in sendiri di komputer itu.

Saya menghadapi persoalan besar: slot yang ada hanya untuk KTP orang Tiongkok. Tidak ada slot untuk pemeriksaan paspor orang asing.

Saya gagal check-in.

Manusia harus turun tangan. Manusia yang satu tadi.

Komputer tidak disiapkan untuk benar-benar bebas bantuan.

Saya belum bisa marah dalam bahasa Mandarin. Saya juga belum tahu bagaimana mengucapkan kata 'jancuk' dalam bahasa Mandarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News