Fokus Selesaikan 4 Bandara

Tahun Depan 21 Bandara

Fokus Selesaikan 4 Bandara
Fokus Selesaikan 4 Bandara

JAKARTA - Masa kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan berkahir bulan Oktober tahun ini. Namun, masih ada beberapa program kerja yang belum diselesaikan sampai kini. Yakni pembangunan bandara udara. Kemenhub berjanji bandara itu akan selesai tepat waktu.
       
Dari data yang dihimpun, ada empat bandara besar yang belum tuntas pengerjaanya. Yakni di Balikpapan bandara Sultan Aji Mahmud Sulaiman, Ngurah Rai Bali, bandara Juanda Surabaya dan bandara Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT).
       
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono ketika dikonfirmasi tidak menampik kabar itu. Menurut dia sampai saat ini pembangunan ke empat bandara itu tetap berjalan.

"Terus kami kebut sampai masa akhir masa kerja," ujarnya usai mengikuti upacara hari kemerdekaan di Lapangan Kemenhub kemarin (17/8).
       
Menurut Bambang, pihaknya menjanjikan proyek itu akan selesai tepat waktu. Sekarang ini, kata dia, progres pembangunanya sudah hampir selesai dan tidak ada kendala di lapangan. "Pembangunan kami pastikan tetap on going. Mudah-mudahan selesai tepat waktu," jelasnya.
       
Direktur Pengembangan Bandara Kemenhub Bambang Tjahjono mengatakan pembangunan bandara itu akan selesai tepat waktu. Karena sudah memasuki tahap akhir pembangunan. Dia mencontohkan bandar udara Ngurah Rai Bali.

"Ngurah Rai yang dibangun" penerbangan domestiknya. Selama ini domestik digabung dengan internasional. Ini sudah memasuki tahap finishing," jelasnya.
       
Lebih lanjut, jika pembangunanya selesai, ke empat bandara itu segera diresmikan oleh presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menyatakan dalam dua bulan ini ke empatnya akan diresmikan secara bergantian oleh orang nomor satu di Indonesia itu. "Akan ada peresmian seperti bandara Kualanamu di Deli Serdang Sumatera Utara," paparnya.
    
Sementara itu, di tahun 2015 Kemenhub akan memfokuskan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana transportasi. Tujuannya adalah untuk memperkuat konektivitas antar pulau di Indonesia.  

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Santoso Eddy Wibowo menjelaskan Ditjen Perhubungan Udara sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp 6,8 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (R-APBN) 2015. Uang itu digunakan untuk membangun bandara baru dan pengembangan bandara yang sudah ada.
       
Santoso mengatakan, Kemenhub tahun depan akan membangun 21 bandara baru. Tidak tanggung-tanggung dana yang disiapkan besarnya Rp 899 miliar. Pembangunan itu, kata Santoso, untuk membuka akses ke daerah-daerah di seluruh Indonesia. "Sebab Indonesia kan negara kepulauan," jelasnya.
       
Dia menambahkan, bandara baru juga akan membantu mengurangi kapasitas bandara yang sudah ada. Pasalnya kini banyak bandara eksisting yang sudah tidak mampu lagi menampung penumpang. "Kini semakin banyak orang yang bepergian dengan pesawat," ujarnya.
       
Dalam proyek itu, ada lima bandara besar yang mendapatkan porsi anggaran besar. Yaitu Bandara Kertajati di Majalengka, Bandara Anamba dan Tambelan di Kepulauan Riau, Bandara Siau di Sulawesi Utara dan Bandara Tebelian di Kalimantan Barat.  
    
Selain membangun bandara baru, Kemenhub akan mengembangkan 103 bandara eksisting di seluruh Indonesia. Dana yang disiapkan total sekitar Rp 3,3 triliun. Santoso memaparkan pengembangan bandara akan difokuskan pada peningkatan kehandalan dan kapasitas. "Ada 16 bandara eksisting yang dikembangkan," terangnya.
    
Tak hanya itu, Kemenhub juga akan membangun 15 bandara di daerah perbatasan dan 52 bandara di daerah rawan bencana. Seperti rawan menurut dia yakni di Aceh dan Sumatera barat karena pertemuan lempeng.

Selain itu di Nusat Tenggara Anggaran karena rawan bencana gunung meletus. Santoso menjelaskan jumlah uang yang digunakan untuk pembangunan itu Rp 2,4 triliun. "Itu merupakan bukti keseriusan pemerintah untuk menghubungkan koneksi antar pulau di Indonesia," kata Susanto. (aph)


JAKARTA - Masa kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan berkahir bulan Oktober tahun ini. Namun, masih ada beberapa program kerja yang belum


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News