FOMC Bikin Perbankan Hati-Hati Turunkan Bunga
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2016 tercatat USD 111,5 milir atau meningkat dari USD 105,9 miliar pada akhir 2015.
Meski lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi akhir pada Oktober 2016, yakni USD 115 miliar, posisi cadangan devisa per akhir November 2016 tersebut tetap cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,1 bulan impor.
Selain itu, cadangan devisa cukup untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
’’Pada akhirnya, saya kira investor akan percaya pada fundamental kita. Saya yakin transmisi penurunan suku bunga akan terus berlanjut. Perbankan lebih percaya diri pada tahun depan, terutama karena melihat confidence dari korporasi. Namun, confidence itu tidak hanya kita lihat dari demand kredit korporasi, tapi juga permintaan pembiayaan dari sumber alternatif seperti obligasi dan medium term notes (MTN),’’ ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung.
Sampai November 2016, suku bunga deposito turun 131 bps, sedangkan suku bunga kredit anjlok 67 bps.
Hingga November lalu, pertumbuhan kredit mencapai 8,5 persen.
BI pun tetap optimistis pertumbuhan kredit tahun ini berada pada kisaran 7-9 persen.
Target pertumbuhan kredit tahun depan mencapai 10-12 persen. (rin/c22/sof/jos/jpnn)
JAKARTA – Perbankan menurunkan suku bunga secara bertahap sejak awal tahun lalu. Tidak hanya suku bunga simpanan, tetapi juga kredit. Transmisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina International Shipping Perkuat Posisi RI di Kancah Industri Maritim Dunia
- Pertamina Sukses Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan Energi Nasional
- Pelindo Lanjutkan Program TJSL di Raja Ampat
- Harga Emas Antam Stabil Hari Ini, Sebegini Per Gram
- Sesuai Arahan Presiden, Wamendag Jerry: Kami Bergerak Cepat, Permendag 8/2024 Permudah Perdagangan
- Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan Akhirnya Dilepas, Begini Penjelasan Kemendag