Formappi Mengkritik Komisi I DPR Karena Gelar Raker Tertutup dengan Menhan dan Panglima TNI

Pertanyaan tersebut dijawab kompak oleh anggota Komisi I DPR, termasuk Menhan untuk menggelar rapat bersifat tertutup.
"Baik. Rapat dibuka dengan sifat tertutup," kata Meutya Hafid sembari mengetuk palu rapat.
Selanjutnya, Meuty mempersilakan yang bukan peserta rapat untuk meninggalkan ruangan.
"Dengan demikian, kami mohon kepada pihak yang bukan peserta rapat untuk meninggalkan ruangan," kata Meytia, lalu menskor rapat selama 30 detik.
Rapat Kerja Mesti Terbuka
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan rapat kerja Komisi I DPR seharusnya berlangsung secara terbuka. Hal ini penting agar memungkinkan publik mengetahui kondisi internal kementerian/Lembaga.
“Dengan rapat terbuka, publik bisa berpartisipasi mengikuti jalannya rapat. Publik jadi tahu ada persoalan disharmoni di internal TNI,” kata Lucius di Jakarta, Senin (26/9).
Lucius menilai selalu ada manfaat di balik desakan rapat terbuka di DPR, yaitu agar publik mengetahui apa yang dibicarakan karena masyarakat berhak tahu apa yang terjadi.
Peneliti Formappi Lucius Karus mengkritik penyelenggaraan Komisi I DPR karena menggelar Rapat tertutup dengan Menhan, Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan.
- Wakil Panglima TNI Berpangkat Bintang 4, Jenderal Agus: Kandidat Sudah Disiapkan
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- Menhan Sjafrie Mengusulkan Tunjangan Operasi Prajurit TNI Naik 75 Persen
- Rapat Bareng Menhan, Legislator Ungkit Utang Triliunan TNI AL
- Perkuat Sinergisitas, Panglima TNI Terima Kunjungan Ketua BPK RI
- Panglima TNI Jenderal Agus dan KSAD Jenderal Maruli Terima Wing Kehormatan Penerbang Kelas I TNI AU