Forum Negara-negara Pasifik Terancam Pecah, Australia Turun Tangan Membantu
Namun, hal itu justru memicu tuduhan baru dari pemimpin negara-negara polinesia, karena mereka belum berkonsultasi tentang pengunduran diri Henry Puna sebagai Sekjen PIF.
Perkembangan berikutnya terjadi pada bulan Maret lalu, ketika Presiden Kepulauan Marshall, David Kabua, menyerukan rekonsiliasi dan mendesak sesama pemimpin mikronesia untuk berkompromi.
Hari Selasa (7/06) ini, tiga pemimpin negara mikronesia yang mengancam akan mundur dari PIF — Presiden Palau Samuel Whipps, Presiden Nauru Lionel Aingimea, dan Presiden Negara Federasi Mikronesia David Panuelo — akan bertemu PM Fiji Frank Bainimarama.
Informasi yang diperoleh ABC menyebutkan para pemimpin berharap untuk mencapai kesepakatan tentang kepemimpinan, reformasi organisasi, dan menjaga keutuhan PIF.
Beberapa pemimpin Pasifik lainnya termasuk PM Kepulauan Cook, Samoa, dan Papua Nugini juga akan menghadiri pertemuan tersebut.
PM Samoa Fiame Naomi Mata'afa dan PM Kepulauan Cook Mark Brown sudah berada di Suva untuk membuka misi diplomatik baru di ibu kota Fiji.
Menteri Urusan Pasifik Australia Pat Conroy membenarkan bahwa tiga pemimpin negara mikronesia telah diterbangkan ke Fiji dengan pesawat Royal Australian Air Force (RAAF).
"Kami berpandangan bahwa Pasifik yang bersatu adalah Pasifik yang lebih kuat. Forum Negara-negara Pasifik adalah tempat bagi keluarga Pasifik dengan segala kekuatan dan keragamannya, berkumpul untuk menyatakan suara yang bersatu," katanya Menteri Conroy.
Forum Negara-negara Pasifik (PIF) mengalami krisis perpecahan setelah sejumlah negara mikronesia mengancam mundur
- Hasil VNL 2024: China Dihajar Kanada 1-3
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Sultan Sebut Hubungan Erat Indonesia-China Karena Kecakapan Diplomasi Presiden Jokowi
- VNL 2024: China Membuat AS Tak Berdaya, Brasil Hantam Korea
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik