Forum Ulama Dukung KPI Tindak Tegas Televisi Pelanggar Aturan

Forum Ulama Dukung KPI Tindak Tegas Televisi Pelanggar Aturan
Dewan Penasihat Forum Ulama Peduli Penyiaran Indonesia (FUPPI), Gus Maulana Albantani memberikan piagam penghargaan kepada 'Mujahidah Penyiaran Indonesia' Azimah Subagijo selaku Komisioner KPI saat bersilaturrahmi di Kantor KPI, Jalan Gadjah Mada Nomor 8, Jakarta Pusat, Kamis (4/2). FOTO: FUPPI for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Dewan Penasihat Forum Ulama Peduli Penyiaran Indonesia (FUPPI), Gus Maulana Albantani mengatakan tayangan televisi akhir-akhir semakin tidak mendidik. Bahkan merusak moral anak-anak dan generasi muda.

Karena itu, FUPPI meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertindak tegas terhadap stasiun televisi pelanggar aturan.

“Media televisi telah menjadi cermin budaya dan tontonan bagi pemirsa dalam era informasi yang semakin berkembang pesat. Dikhawatirkan dari paket acara televisi mendorong perilaku pemirsa ke arah yang cenderung negatif,” kata Gus Maulana Albantani, saat bersilaturrahmi dengan Komisioner KPI Azimah Subagijo di Kantor KPI, Jalan Gadjah Mada Nomor 8, Jakarta Pusat, Kamis (4/2).

Televisi yang dulu hanya menjadi konsumsi kalangan dan umur tertentu lanjutnya, kini bisa dinikmati dan sangat mudah dijangkau oleh semua kalangan tanpa batas usia.

“Banyak paket-paket acara televisi yang layaknya dikonsumsi bagi orang dewasa ternyata ditonton oleh anak-anak," ujarnya.

Bahkan, sebagian besar jam tayang televisi (terutama TV swasta) menurut Gus Maulana, menyajikan tayangan yang bersifat informasi dan hiburan yang didominasi oleh sinetron dan selebritis.

“Ironisnya, cerita yang ada belum beranjak dari isu perselingkuhan, percintaan, dan kekerasan. Situasi ini semakin diperparah oleh jam tayang yang memaksa anak-anak ikut menonton. Bila dicermati lebih mendalam, ternyata dampak tayangan TV tidak hanya memengaruhi pola tingkah laku, tetapi juga tutur kata anak,” katanya.

Ungkapan 'papa jahat' atau 'mama jahat' kata Gus Maulana, acap diucapkan seorang anak ketika orang tuanya tidak memenuhi permintaan anak. Contoh lain, seorang anak juga sering mengucapkan kata-kata yang mengandung unsur kekerasan atau kata-kata negatif seperti 'bodoh', 'aku bunuh kau', 'aku benci kamu', atau 'emangnya gue pikirin'.

JAKARTA – Dewan Penasihat Forum Ulama Peduli Penyiaran Indonesia (FUPPI), Gus Maulana Albantani mengatakan tayangan televisi akhir-akhir semakin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News