Freddy Budiman Sementara Lolos dari Eksekusi Mati

"Ya kalau saya sebagai pribadi, harus sesegera mungkin (dihukum mati)," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Selasa (21/4).
Namun, dari nama-nama yang beredar untuk dieksekusi tak ada sosok Freddy. Sepuluh terpidana mati gelombang kedua adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (WN Australia), Martin Anderson (WN Ghana), Raheem Agbaje Salami (WN Spanyol), Rodrigo Gularte (WN Brasil). Kemudian, Sylvester Obieke Nwolise (WN Nigeria), Serge Areski Atlaoui (WN Perancis), Okwudili Oyatanze (WN Nigeria) Zainal Abidin (WN Indonesia) dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).
Saat ini Kejagung masih menunggu hasil PK Zainal Abidin yang belum diputus Mahkamah Agung. Setelah keluar, maka eksekusi serentak segera dilakukan.
"Hari H-nya menunggu putusan PK Zainal Abidin dikeluarkan MA," kata Tony.
Jaksa Agung M Prasetyo sebelumnya menegaskan tak gentar sedikit pun untuk mengeksekusi terpidana mati narkotika.
Namun, Prasetyo menuturkan tidak ingin meninggalkan permasalahan sekecil apapun dalam pelaksanaan eksekusi. Karenanya, ia akan bersikap fair terhadap pemenuhan hak-hak terpidana.
"Tunggu saja waktunya, suatu saat kalian akan lihat. Pada saatnya kita tembak," tegasnya Selasa (21/4) di Kejagung.(boy/jpnn)
JAKARTA - Terpidana mati perkara narkotika yang kembali menjalankan bisnis barang laknat dari balik penjara, Freddy Budiman tidak masuk dalam 10
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Limpahkan Tahap II Perkara Korupsi PT Taspen dengan Kerugian Negara Rp1 Triliun
- Mahfud MD Sebut Gaduh Ijazah Palsu Jokowi Tak Memberi Manfaat Nyata Buat Negara
- Prabowo Berkomentar soal Ijazah Palsu Jokowi, Pengamat Beri Penilaian
- Polisi Kembali Gagalkan Keberangkatan Haji Ilegal di Bandara Soetta
- Letjen Suharyanto: Sumbar Punya Potensi Bencana yang Cukup Lengkap
- Bill Gates Membahas Vaksin TBC Bersama Prabowo di Istana