Freeport Bantu Para Mama Papua Memintal Benang Noken

Freeport Bantu Para Mama Papua Memintal Benang Noken
Mama Papua sedang memintal benang dengan alat pemintal benang serat kayu. Foto dok humas PTFI

Freeport Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Nirudaya menyalurkan alat pemintal benang serat kayu untuk digunakan para mama Papua di kampung Utikini Baru, Timika, Papua. Keberadaan mesin pemintal ini memudahkan para Mama Papua dalam kegiatan membuat noken.

Hal ini diakui oleh Maria Kwiyami, salah seorang pengrajin noken di Utikini Baru yang belum lama ini menghadiri acara Festival Filantropi Indonesia (Fifest 2018) yang digelar di JCC Senayan, Jakarta pada 15 November 2018.

Maria menjelaskan, keberadaan alat pemintal benang itu telah mempermudah para perempuan Papua dalam menjalankan proses membuat noken.

“Untuk memintal benang ini, dahulu generasi orang tua kami memintal benang dengan menggunakan tangan, tapi sekarang kita sudah punya alat yang lebih canggih lagi untuk memintal. Dengan alat ini, kami bisa memintal lebih cepat, yang biasanya memakan waktu dua bulan,” kata Maria.

Ketua Yayasan Nirudaya, Martin Asda menjelaskan pihaknya memang sudah lama ingin memberikan bantuan berupa alat mesin pemintal benang untuk pengrajin noken. Hal ini karena proses pemintalan manual yang lama dan cukup menyakitkan bagi para Mama Papua karena harus memilin kulit kayu yang kasar hingga menjadi lebih halus. Tak jarang, proses ini menyebabkan luka di tangan para pengrajin.

“Ide awalnya ini memang merupakan aspirasi dari para mama Papua agar mereka mendapatkan mesin pemintal benang untuk noken, karena kulit kayu itu kan kasar, jadi ketika dipelintir itu tak jarang membuat para mama terluka, itu proses yang menyakitkan, karena itu sejak 2017 akhir kami di Nirudaya mulai merancang program untuk menciptakan dan mendistribusikan alat pintal dan 2018, alatnya sudah mulai didistribusikan,” jelas Martin.

Gayung pun bersambut ketika PT Freeport Indonesia turut mendukung program ini. Tak hanya menyediakan alat pemintal, Freeport juga membina warga di Kampung Utikini Baru sebagai pengrajin noken. Sejak Agustus 2018, telah terdapat 13 orang mama Papua yang menerima bantuan.(chi/jpnn)

 


Selain manfaatnya yang beragam, noken juga berperan sentral di kehidupan masyarakat Papua karena pembuatannya yang dilakukan oleh para mama Papua.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News