FSB 2022 Secara Daring, Rasa Percaya Diri Siswa Tak Lagi Mirip Mahasiswa S3

FSB 2022 Secara Daring, Rasa Percaya Diri Siswa Tak Lagi Mirip Mahasiswa S3
Presiden Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd mengakui banyak tantangan dalam hal penjurian kompetisi Festival Sains dan Budaya (FSB) 2022 yang kembali digelar secara daring.

Hal ini karena tim juri melakukan penilaian tidak secara langsung tetapi melalui video yang dikirimkan peserta sehingga agar tidak bias maka diperlukan standar tertentu.

Dikatakan sebelum pandemi, peserta diuji mempresentasikan sendiri. Rasa percaya diri siswa tinggi seperti layaknya mahasiswa S3. Namun karena masa pandemi COVID-19, semuanya berubah karena diuji melalui video.

"Jadi kami harus punya teknik sendiri menilai dari video yang ada. Alhamdulillah, kami di tim juri sudah beradaptasi atas hal itu," kata Liliana dalam launching Festival Seni dan Budaya (FSB) 2022 secara virtual, Sabtu (2/10).

Dia juga mengucapkan apresiasi pada lembaga pendidikan Eduversal yang memfasilitasi para juara Osebi sebelumnya sehingga berprestasi di ajang internasional.

Salah satunya adalah Bernadeta Salwa Nirina Kaylasari, seorang siswi SMAN 2 Madiun berkompetisi di ajang International Festival Language and Culture (IFLC) di Jerman pada 26 Juni 2021, mewakili Indonesia.

Gadis remaja asal Malang, Jatim, itu sebelumnya memenangi Olimpiade Bahasa dan Seni (Osebi) dan Festival Sains dan Budaya (FSB) yang diselenggarakan pada 19-21 Februari 2021.

"Dalam kompetisi itu Bernadeta masuk ke final dan akhirnya menjadi juara 1 IFLC. Ini tentu membanggakan di tengah pandemi tapi anak didik kita pantang menyerah meraih prestasi," katanya.

Tim juri Festival Sains dan Budaya atau FSB 2022 melakukan penilaian tidak secara langsung tetapi melalui video yang dikirimkan peserta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News