FSGI: Gubernur Anies Harus Dengar Keluhan Orang Tua Murid, Cari Jalan Tengah!

FSGI: Gubernur Anies Harus Dengar Keluhan Orang Tua Murid, Cari Jalan Tengah!
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Wagub Ahmad Riza Patria memberikan pernyataan saat bersepeda bersama, Jakarta, Selasa (16/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim mengingat Gubernur Anies Baswedan mendengarkan keluhan orang tua murid terkait masalah pendaftaran peserta didik baru (PPDB).

Akibat perubahan sistem PPDB khususnya jalur afirmasi dan zonasi, banyak anak usia muda yang punya nilai bagus malah tidak masuk masuk. Mereka kalah dengan anak-anak usia tua.

"Perihal demonstrasi orang tua di DKI baru-baru ini, alangkah eloknya jika Gubernur DKI menemui, mendengarkan curhatan, dan keluh-kesah para orang tua, sehingga ada jalan tengahnya," kata Satriwan, Jumat (26/6).

"Sebab kita semua adalah orang tua juga yang pasti akan merasakan kekhawatiran dan kerisauan, di saat anak-anak tidak diterima di sekolah negeri dengan alasan aturan. Apalagi sebenarnya aturan tersebut bertentangan dengan aturan di atasnya," sambung guru di SMA Labschool Jakarta ini.

Atas kisruh PPDB DKI, FSGI menyatakan perlu ada perbaikan proses pelaksanaannya.

Ada beberapa rekomendasi yang dikeluarkan FSGI untuk pemerintah pusat, Kemendikbud dan Pemda:

1. Memperbaiki regulasi PPDB secara nasional. Alokasi untuk zonasi murni harus tetap dipertahankan. Jangan lagi pakai embel-embel lain. Katanya zonasi alias jarak, tetapi sekolah menyeleksi dengan nilai atau umur. Ini yang bertentangan dengan prinsip zonasi.

2. Sosialisasi kepada orang tua adalah mutlak dilakukan pemerintah. Gunakan berbagai laman atau media sosial. Bahkan bisa menggandeng perangkat desa/kelurahan. Dan ini harus jauh-jauh hari dilakukannya.

Gubernur DKI Anies Baswedan diminta mendengar protes yang diungkap para orang tua calon siswa di PPDB Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News