Fundamen Ekonomi Lemah, Daya Saing Merosot

Fundamen Ekonomi Lemah, Daya Saing Merosot
Fundamen Ekonomi Lemah, Daya Saing Merosot
JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Ir H Airlangga Hartarto menilai lemahnya fundamental ekonomi bangsa penyebab daya saing produk Indonesia tidak kompetitif dibanding negara lain. "Jadi bukan karena ada kerusuhan Koja, Priok dan demonstrasi di tanah air. Justru daya saing produk lebih ditentukan oleh faktor fundamental ekonomi," kata Airlangga kepada wartawan di ruang Komisi VI DPR, Senayan Jakarta, Kamis (22/4).

 

Jadi lanjutnya, cara-cara berpikir yang selama ini cendrung menjadikan berbagai demonstrasi, kerusuhan dan peristiwa sebagai penyebab daya saing produk Indonesia kalah dalam kompetisi perdagangan internasional harus dihentikan. Terutama menghadapi Asean China Free Trade Agreement (ACFTA). "Kongritnya daya saing itukan sangat dipengaruhi dari nilai tukar, ketersediaan infrastruktur, seperti listrik, gas, jalan dan faktor produktifitas tenaga kerja," ungkapnya.

 

Menyoal posisi daya saing Industri Indonesia dengan China, Airlangga menegaskan sangat jauh dan jomplang, kemajuan dunia industri China melesat cepat, sedangkan Indonesia berjalan lambat. "Kita sudah kalah jauh, bunga bank masih tinggi dan tenaga kerja yang kurang terampil," ujarnya.

 

Politisi muda Golkar itu mencontohkan, pengusaha China difasilitasi pemerintah dengan kemudahan kredit dan kemudahan ekspor. Justru pengusaha Indonesia malah sebaliknya. "Pemerintahnya sangat pro bisnis dan pasar bebas tanpa memperhatikan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia."

 

JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Ir H Airlangga Hartarto menilai lemahnya fundamental ekonomi bangsa penyebab daya saing

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News