G-20 Khawatirkan Kenaikan Defisit

G-20 Khawatirkan Kenaikan Defisit
TEMU - Salah satu sesi pertemuan dalam acara KTT G-20 di Kanada. Tampak PM Prancis Nicolas Sarkozy (kiri) berbicara dengan Dmitry Medvedev dari Rusia. Foto: AFP.
"Jelas, beberapa negara tertentu, terutama negara-negara Eropa, perlu mengonsolidasikan keuangan mereka dengan kebutuhan fundamental negara," lanjut Flaherty. Kanada, menurut dia, merupakan contoh negara yang memiliki dasar perekonomian kuat. Tanpa campur tangan pemerintah, sektor perbankan di negeri itu bisa mengatasi krisis finansial yang sedang dihadapi.

Setelah konferensi berakhir, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyebut pertemuan yang juga dihadiri perwakilan dari Etiopia, Malawi, Belanda, Nigeria, Spanyol, dan Vietnam - bukan negara anggota G-20 - itu sukses. "Kita harus berjuang keras sesuai dengan kemampuan kita masing-masing untuk menghindari terulangnya krisis keuangan seperti ini," tandasnya seperti dilansir Agence France-Presse.

Pemimpin 48 tahun itu menambahkan, regulasi perekonomian yang lebih ketat akan dibahas dalam sesi II konferensi G-20 di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Rencananya, sesi II konferensi G-20 diselenggarakan November mendatang. Sejak pertama muncul pada 2008 lalu, pertemuan G-20 dilakukan dua kali setahun. Tapi, mulai tahun depan, konferensi hanya akan diselenggarakan sekali tiap tahun. (hep/c3/ito/jpnn)

TORONTO - Konferensi tingkat tinggi G-20 yang berlangsung sejak Sabtu (26/6) di kota Toronto, Kanada, berakhir Minggu malam waktu setempat (27/6)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News