Peringati Perang dari Sisi Berbeda

60 Tahun Perang Korea

Peringati Perang dari Sisi Berbeda
BEKAS - Sejumlah orang mengamati sebuah model senjata kapal Korsel, di Korean War Memorial Museum di Seoul, 20 Juni lalu. Foto: Reuters/Jo Yong-Hak.
SEOUL - Masyarakat Semenanjung Korea merayakan peringatan ke-60 Perang Korea kemarin (25/6). Seperti tahun-tahun sebelumnya, Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) memperingatinya secara terpisah. Dalam peringatan kali ini, dua Korea saling menyalahkan satu sama lain terkait ketegangan yang muncul baru-baru ini.

"Hari ini, enam puluh tahun lalu, komunis Korut menembaki benteng ke-38 negeri ini saat seluruh warga terlelap," kata Presiden Korsel Lee Myung-bak dalam pidatonya kemarin, seperti dilansir Associated Press. Selain dihadiri para petinggi Korsel dan tamu-tamu negara, sekitar 28.500 personel militer Amerika Serikat (AS) yang bertugas di sana juga menjadi tamu kehormatan dalam peringatan kali ini. Sebanyak 21 bendera negara donor Korsel juga dikibarkan di ibu kota.

Dalam kesempatan itu, Lee kembali menyinggung insiden tenggelamnya Kapal Cheonan. Sebab, itulah yang memicu pertikaian terbaru dua Korea. Korsel tetap yakin pada hasil investigasi tim multinasional yang menyatakan keterlibatan militer Korut dalam insiden yang merenggut nyawa 46 pelaut itu. Apalagi, sampai sekarang, Korut masih terus membantah tudingan tersebut.

"Korut seharusnya jujur mengakui provokasi yang mereka lakukan dan minta maaf dengan terbuka," ujar Lee. Pemimpin 68 tahun itu juga mendesak Korut mempertanggungjawabkan aksinya di hadapan masyarakat internasional. Karena itulah Korsel mengadukan insiden di Laut Kuning itu ke Dewan Keamanan (DK) PBB. Korsel berharap, DK PBB memberikan sanksi yang membuat Korut jera melakukan provokasi.

SEOUL - Masyarakat Semenanjung Korea merayakan peringatan ke-60 Perang Korea kemarin (25/6). Seperti tahun-tahun sebelumnya, Korea Selatan (Korsel)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News