Gading Seno

Oleh Dahlan Iskan

Gading Seno
Dahlan Iskan di ruang perawatan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Surabaya. Foto: disway.id

Yang menonton mengalahkan dalang siapa pun di jagad raya: ada yang 800.000 lebih. Setiap kali YouTube-nya muncul, puluhan ribu yang mengakses. Lalu ratusan ribu. Padahal belum setahun.

Baca Juga:

Mungkin ia hanya kalah dengan satu dalang: dalang kerusuhan.

Saya memang membawa portable Wi-Fi ke rumah sakit. Jadi saya bisa bebas akses ke mana saja.

Dua hari lalu saya ikut seminar Zoom tentang ekonomi. Yang pembicaranya Rizal Ramli, Didik J Rachbini, Anthony Budiawan, Salamuddin Daeng, dan Philip Widjaya.

Namun itu hanya membuat saya sedih. Angka-angka ekonomi yang dipaparkan tidak ada yang menghibur. Sama sekali. Bahkan digambarkan tahun ini akan sangat-sangat parah.

Habis seminar saya langsung nonton Seno Nugroho lagi. Agar cepat tertawa lagi.

Lakon yang saya pilih: Ontoseno Mencari Siapa Bapaknya. Rupanya itu lakon campuran. Di-mix dengan lakon Kawinnya Poncowolo bin Puntodewo dengan Dewi Pergiwati binti Arjuna.

Perkawinan itu nyaris batal gara-gara Pandita Durna –yang ingin menjodohkan Pergiwati dengan Lesmana  yang banci, anak raja Astina. Ayah Pergiwati pun membatalkan perkawinan itu.

Semua pertunjukan mati di zaman Covid ini, tetapi Seno justru berjaya. Mungkin ia hanya kalah dengan satu dalang: dalang kerusuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News