Gading Wulan

Oleh: Dahlan Iskan

Gading Wulan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Semua keinginan sang kakak dikemukakan lewat tulisan. Termasuk keinginan untuk hidup. Namun ia tetap tidak mau dioperasi.

Ia bandel. Sajak SMA sudah merokok. Ia seperti kereta lama. Tidak mau jalan kalau tidak ada asap mengepul.

Memang ada jenis perokok ekstrem seperti itu. Saya sering memuji perokok militan dengan sanepo.

"Perokok itu paru-parunya lebih awet. Seperti bandeng asap". Dan lagi, belum ada orang yang sedang merokok meninggal dunia. Padahal banyak orang yang lagi olahraga tiba-tiba jatuh dan tewas.

Sang kakak bukan sakit bandeng asap. Ia kena kanker pita suara.

Wulan terus mencari cara menyembuhkan sang kakak. Tentu dengan cara yang bisa diterima. Sampailah Wulan  mempelajari KetoFastosis. Masuk akal. Wulan ingin kakaknyi menjalani itu. Berat, tapi masuk akal.

Melihat watak sang kakak, Wulan tidak yakin KetoFastosis dijalankan. Begitu banyak makanan yang harus dihindari. Begitu panjang puasa yang harus dilalui.

Gula dilarang total.

Dia seorang dokter. Spesialis patologi klinis. Namanyi: Wulan. Sudah menjelajah daerah yang paling dihindari seorang dokter baru: Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News