Gadis Kecil di Temanggung Tewas Mengenaskan, Jadi Korban Ritual Mengusir Genderuwo

Gadis Kecil di Temanggung Tewas Mengenaskan, Jadi Korban Ritual Mengusir Genderuwo
Anggota Polsek Bejen menunjukkan TKP penemuan mayat bocah tujuh tahun. Foto: LUQMAN SULISTIYAWAN/JAWA POS RADAR SEMARANG

Selama Januari sampai Maret, Budiono memandikan jenazah korban dua kali dalam sepekan.

Sedangkan sejak April sampai sekarang, tubuh ALH dibersihkan dengan tisu oleh ibunya. Selama menjalani ritual itu, orang tua korban selalu merahasiakan kepada para tetangga dan famili.

Keluarga dan tetangga korban tidak menduga dengan adanya kejadian tersebut. Informasi dari warga setempat, selama ini korban ALH dikenal sebagai anak yang aktif, tetapi tidak nakal. Itu berbeda dengan pengakuan kedua orang tuanya.

Hasil penerawangan Dukun Haryono, badan korban sudah dirasuki genderuwo. Sehingga harus dibersihkan.

“Katanya kalau enggak (dibersihkan), nanti kalo besar akan memalukan orang tuanya. Juga membuat malu Desa Bejen,” kata warga yang enggan ditulis namanya.

Warga itu juga mengatakan, selama ini korban tidak pernah merugikan tetangga ataupun berbuat jelek.

"Korban menjalani terapi ditenggelamkan di bak mandi itu tidak hanya sekali, tetapi sudah beberapa kali. Kira-kira empat kali. Awal-awal diterapi badannya panas, baru yang terakhir pingsan dan meninggal,” katanya. (man/aro)

Orang tua dari gadis cilik di Temanggung itu mengaku sedang menjalani ritual menyembuhkan putrinya yang dari gangguan genderuwo.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News