Gadis Kecil Penggagas Hari Ibu itu Menolak Menyembah Raja Jawa

Gadis Kecil Penggagas Hari Ibu itu Menolak Menyembah Raja Jawa
Soejatin saat memerankan lakon R.A. Kartini, 1923. Gambar ini termuat dalam buku Sumbagsihku Bagi Pertiwi. Foto: Repro Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - INILAH kisah Soejatin. Si penggagas Kongres Perempuan Indonesia pertama, yang kemudian dijadikan Hari Ibu, 22 Desember. 

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Soejatin lahir 9 Mei 1907 di desa Kalimenur, kabupaten Wates, Yogyakarta.

Lazimnya anak-anak kampung kebanyakan, semasa kecil dia suka bermain dengan teman sebaya. Mandi di sungai, memanjat pohon dan mengambil tebu yang tumbuh di sela pematang sawah.

Di samping itu dia gemar sekali membaca buku. 

"Hampir semua buku yang ada di lemari bapak habis kubaca semua, di antaranya buku cerita petualangan Old Shutter Hand karangan Karl May," kenang Soejatin, sebagaimana ditulisnya dalam Sumbangsihku Bagi Pertiwi.

Buku setebal bantal itu, habis dilahapnya hanya dalam waktu dua hari. 

"Kalau sudah membaca, memang saya jadi lupa segala-galanya," akunya.

INILAH kisah Soejatin. Si penggagas Kongres Perempuan Indonesia pertama, yang kemudian dijadikan Hari Ibu, 22 Desember.  Wenri Wanhar - Jawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News