Gagal jadi Guru, Kini Omzetnya Bisa Rp 60 Juta per Bulan

Gagal jadi Guru, Kini Omzetnya Bisa Rp 60 Juta per Bulan
Suhardiman M Yusuf bersama kebaya koleksinya. Foto: MAHFUD H HUSEN/MALUT POST/JPNN.com

jpnn.com - Sejak kecil, Suhardiman M Yusuf ingin menjadi seorang guru. Namun keterbatasan finansial membuatnya gagal melanjutkan pendidikan.

Tak disangka, keterbatasan itu pula yang mendorongnya jadi pengusaha mandiri. Dua kakaknya bisa berangkat haji berkat usaha Suhardiman.

MAHFUD H HUSEN, Ternate

Salon kecantikan itu tak besar-besar amat. Sekitar 4x4 meter luasnya. Salon itu menerima jasa perawatan rambut untuk laki-laki dan perempuan, hingga paket pernikahan seperti make-up, baju, dan dekorasi.

Di dalam ruangan, kebaya beraneka warna dan model dipajang di patung-patung manekin. Tulisan Pretty Salon terpampang di depan salon.

Pemilik salon, Suhardiman M Yusuf, menyapa ramah Malut Post (Jawa Pos Group). Pria 42 tahun itu biasa disapa Pretty, seperti nama salonnya. Ia melayani sendiri pelanggan yang datang.

Suhardiman dan salonnya belum setahun pindah di lokasi sekarang, Kelurahan Bastiong Talangame, Ternate Selatan, Maluku Utara.

Sebelumnya, salon ini bermarkas di Kelurahan Toboko, Ternate Selatan. ”Di Toboko rawan, suka (terjadi) tawuran,” katanya, Sabtu (5/8), mengungkapkan alasan kepindahan.

Sejak kecil, Suhardiman M Yusuf ingin menjadi seorang guru. Namun keterbatasan finansial membuatnya gagal melanjutkan pendidikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News