Gagal Jumatan di Hays

Gagal Jumatan di Hays
Dahlan Iskan di Great Bend, Kansas, Amerika Serikat. Foto: Disway

Saya parkir di pinggir jalan. Menunggu. Siapa tahu memang belum ada yang datang.

Sudah pukul 12.30. Saya bertekad menunggu sampai pukul 13. Saat bubaran Jumatan: di Indonesia.

Tetap tidak ada orang yang datang. Tidak ada pula tanda-tanda kehidupan.

Saya pulang. Jumatan pun gagal. Tiba di rumah, saya coba menelepon nomor yang ada di Google. Tidak ada yang angkat. Sepertinya nomor telepon itu tidak dipakai lagi.

Malamnya saya bertanya ke Chris Mohn. Istri tuan rumah. Dosen bahasa Spanyol di Universitas Fort Hays. Siapa tahu ada orang Islam di kampusnya. Yang bisa ditanya apakah ada masjid di Hays.

Tiga hari kemudian Chris meninggalkan catatan di meja makan. Dahlan, tulisnya, ada masjid di Hays. Di sudut jalan antara Pain St dan 15th St.

Itu info dari orang Islam di kampusnya. Berarti sama dengan alamat yang saya datangi.

Sore itu saya ke sana lagi. Jam 20.30. Matahari masih agak tinggi. Tapi setengah jam lagi akan senja. Waktunya salat maghrib.

Saya jadi seperti orang Syiah: tidak perlu jumatan. Saya ingat waktu ke Iran. Hari Jumat. Salat Jumat tidak wajib di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News