Gagal Ulang Kesuksesan Bendung COVID-19, Vietnam Kini Larang Warganya Kurung Rumah

jpnn.com, HO CHI MINH - Kota pusat kegiatan bisnis Vietnam, Ho Chi Minh, pada Jumat mengumumkan bahwa warganya akan dilarang meninggalkan rumah guna memperlambat angka kematian akibat COVID-19 yang meningkat.
Untuk itu, kota terbesar di Vietnam tersebut beralih ke langkah-langkah drastis penerapan pembatasan sosial.
Perintah aturan pembatasan terketat Vietnam itu dikeluarkan di tengah lonjakan kasus infeksi corona dan kematian akibat COVID-19 meskipun penguncian selama berminggu-minggu telah diterapkan untuk membatasi pergerakan di kota berpenduduk sembilan juta orang itu.
Ho Chin Minh telah menjadi pusat wabah di Vietnam.
"Kami meminta orang-orang untuk tetap berada di rumah, tidak keluar. Setiap rumah, perusahaan, pabrik harus menjadi benteng anti virus," kata wakil kepala otoritas pengendalian virus corona Kota Ho Chin Minh, Pham Duc Hai, pada Jumat.
Namun, perincian mengenai perintah pembatasan pergerakan, yang mulai berlaku di Ho Chi Minh pada Senin (23/8) itu, belum diumumkan.
Hai mengatakan pembatasan pergerakan harus dapat mengurangi penularan infeksi dan memberi pihak berwenang kesempatan untuk fokus merawat pasien-pasien yang sakit parah.
Vietnam lambat dalam pengadaan vaksin padahal negara itu hingga akhir April merupakan salah satu negara dengan catatan keberhasilan pencegahan penularan virus corona terbaik di dunia.
Vietnam yang dulu dianggap sebagai contoh sukses penanganan wabah COVID-19, kini makin terpuruk
- TTC AgriS dan Sungai Budi Tingkatkan Kerja Sama Strategis Vietnam-Indonesia
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Vietnam Tersingkir dari Piala Asia U-17 2025 Secara Tragis
- Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak dengan Perusahaan Vietnam
- Geser China & Vietnam, Indonesia Sumbang 30% Pekerja Pabrik Nike & Adidas Global
- Vietnam Mitra Strategis Indonesia di ASEAN, Waka MPR: Kerja Sama Harus Ditingkatkan