Vietnam Kewalahan Hadapi Varian Delta setelah Sebelumnya Sukses Menahan Penularan COVID

Vietnam Kewalahan Hadapi Varian Delta setelah Sebelumnya Sukses Menahan Penularan COVID
Keadaan di Vietnam relatif normal dari penularan COVID di tahun 2020 sampai di pertengahan April 2021. (Reuters: Thanh Hue, File )

Selama tahun 2020, Vietnam dipuji sebagai salah satu negara yang berhasil dalam menangani penularan COVID-19.  Namun, sekarang Vietnam sudah mencatat 4.000 kematian, termasuk 388 orang hari Selasa (10/08).

Peningkatan kasus karena varian Delta diikuti dengan meningkatnya angka kematian di Vietnam. Padahal negara itu saat ini sedang memberlakukan 'lockdown' yang ketat.

Sepanjang tahun 2020, Vietnam hanya melaporkan 1.500 kasus, namun sekarang jumlah kasus sudah melebihi 230 ribu, yang mayoritas terjadi selama dua bulan terakhir.

Sebelumnya, selama enam bulan pertama di masa pandemi, Vietnam menutup perbatasan internasional, menerapkan karantina ketat dan lockdown di mana-mana sehingga Vietnam tidak mengalami satu pun kematian.

Sekarang tercatat sudah ada lebih dari 4.000 kematian, termasuk 388 kematian pada Selasa (10/08).

Lebih dari 90 persen dari 230 ribu kasus yang dilaporkan merupakan kasus yang terjadi sejak bulan Mei lalu.

Minh Duc Pham, seorang peneliti senior di Burnet Institute di Australia mengatakan ada faktor kelengahan di balik situasi yang terjadi saat ini, mengingat Vietnam sebelumnya berhasil menangani penularan, dengan pelacakan ketat dan keharusan melakukan karantina.

Namun, menurut Dr Pham yang menjalani pendidikan medis di Vietnam dan pernah bekerja di Kementerian Kesehatan Vietnam, masalah utamanya adalah varian Delta.

Vietnam pernah dipuji sebagai salah satu negara yang berhasil dalam menangani penularan COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News