Gandeng BPR-BPRS, Perbarindo Gelar Seminar Untuk Memperkuat Kompetensi Digital

Gandeng BPR-BPRS, Perbarindo Gelar Seminar Untuk Memperkuat Kompetensi Digital
Gede Hartadi, Ketua Bid Organisasi Perbarindo (paling kiri), Tedy Alamsyah Ketua Umum Perbarindo (tengah) dan Ascar Setiyono (Sekjen Perbarindo). Foto dok PERBARINDO

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) menggelar seminar nasional dengan para pengurus, serta praktisi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS).

Acara tersebut juga bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Ketua Umum Perbarindo Tedy Alamsyah menjelaskan tantangan mendasar yang dihadapi oleh industri BPR–BPRS berkeinginan menerapkan digitalisasi.

Dimulai dari pola pikir (mind set), karena keterbatasan yang dimiliki yaitu keterbatasan modal, infrastruktur dan SDM yang belum memiliki pengetahuan yang memadai.

“Pola pikir ini yang akhirnya membelenggu dan mempengaruhi upaya transformasi digital. Untuk itu, forum seperti ini bagi Perbarindo sangat penting dan strategis guna meningkatkan kapabailitas serta kompetensi SDM BPR–BPRS, pada akhirnya akan meningkatkan daya saing industri,” ujar Tedy dalam seminar ‘Memperkuat Kompetensi Digital untuk SDM BPR/BPRS: Keterampilan dan Kemampuan untuk Masa Depan’, Selasa (11/4).

Industri BPR–BPRS harus mampu memenuhi preferensi nasabah terhadap layanan perbankan ke depan. Layanan yang lebih mengutamakan kecepatan, kemudahan, keamanan dan dapat bertransaksi tanpa dibatasi ruang serta waktu, tentu menjadi harapan bagi BPR–BPRS untuk mewujudkannya.

“Kami sadari, kebutuhan masyarakat semakin berkembang, di sisi lain kami juga terus berupaya mencari solusi yang efektif, efisien, dan aman dalam penyediaan teknologi bagi BPR – BPRS, salah satu upayanya yaitu menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Tentunya dengan model bisnis yang saling melengkapi, menguntungkan dan mendorong tumbuh bersama. Sehingga dampak akhirnya, masyarakat yang dilayani lebih mudah, cepat, dan aman,” jelas Tedy.

Upaya memenuhi kebutuhan konsumen membutuhkan penguatan pengelolaan terhadap data, model bisnis, regulasi, dan teknologi. Keempat bidang terpenting ini tidak memungkinkan untuk dikuasai dalam jangka waktu yang singkat. Sementara peningkatan daya saing sangat mendesak untuk dilakukan agar tidak kehilangan momentum.

Perbarindo berkomitmen untuk terus berupaya membawa BPR–BPRS naik kelas, sesuai yang telah tercantum dalam Program Kerja Perbarindo Tahun 2022–2026.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News