Gandeng Industri Besar, SMK Ini Menargetkan Omzet Rp 6,8 Miliar

Gandeng Industri Besar, SMK Ini Menargetkan Omzet Rp 6,8 Miliar
Kerja sama SMK dan kalangan industri merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka Belajar Project Based Learning. Foto dokumentasi SMK Model PGRI 1 Mejayan

Untuk menunjang hal tersebut, Sampun Hadam menambahkan, pihaknya menyiapkan SDM unggul berkarakter, mampu bersaing baik dalam dan luar negeri dengan menciptakan sistem pendidikan berbasis skill passport. 

Skill passport dimaksudkan sebagai panduan dan catatan bagi peserta didik dalam proses belajar dan berlatih untuk mencapai standar kompetensi/kompetensi dasar, yang keseluruhannya diperlukan sebagai syarat kelulusan. 

"Melalui sistem pendidikan ini siswa bisa menyelesaikan materi pembelajaran sesuai kurikulum dalam kurun waktu dua tahun, sehingga ketika berada di kelas XII siswa bisa magang di SMK sesuai dengan budaya industri yang berlaku," bebernya. 

Selain itu, lanjutnya, siswa bisa menyelesaikan skill passport lebih cepat sehingga magang juga lebih cepat 

Sampun Hadam mengungkapkan SMK Model PGRI 1 Mejayan berhasil mendirikan badan usaha PT CCLE Inovasi tahun ini. 

Melalui badan usaha ini, dia berharap bisa membantu SMK lain untuk mendapatkan legal bisnis dengan industri. 

SMK Model PGRI 1 Mejayan juga menyiapkan produk-produk aneka desain mesin yang dikerjakan langsung menggunakan mesin modern mesin CNC oleh siswa jurusan Teknik Pemesinan sebagai support usaha SMK-SMK lain.

Tidak hanya sebatas produk-produk tentang machining, SMK Model PGRI 1 Mejayan juga membuat perabot-perabot untuk keperluan kafe-kafe modern, seperti, mesin penggiling kopi (coffee grinder, drip coffee maker, moka pot, mesin kopi espresso), peralatan memasak, dan  sebagainya.

SMK Model PGRI 1 Mejayan menargetkan omzet Rp 6,8 miliar. Oleh karena itu, SMK ini menggandeng industri besar. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News