Gangguan Makan, Bisa Jadi Gejala Ringan Autisme

Gangguan Makan, Bisa Jadi Gejala Ringan Autisme
Gangguan Makan, Bisa Jadi Gejala Ringan Autisme

Penelitian yang diterbitkan di BioMed Central journal Molecular Autism ini menguji skor 66 anak perempuan usia 12 tahun hingga 18 tahun dengan anoreksia tapi tanpa autisme untuk mengukur ciri-ciri autis. Peneliti membandingkan mereka dengan 1.600 remaja normal dalam rentang usia yang sama.

Pengukuran menggunakan nilai Autism Spectrum Quotient (AQ), nilai sistem mereka dengan Systemising Quotient (SQ), serta empatinya dengan Empathy Quotient (EQ). Peneliti menemukan bahwa dibanding remaja yang normal, anak perempuan dengan anoreksia memiliki nilai AQ lima kali lebih tinggi dan ini sesuai dengan skor orang-orang yang autis.

Pada tes empati dan systemising, gadis dengan anoreksia memiliki SQ tinggi dan EQ yang rendah. Para peneliti mengatakan bahwa hubungan paralel di antara keduanya juga terlihat pada anak autis.

Tony Jaffa, yang turut andil dalam penelitian itu mengakui bahwa beberapa pasien anoreksia bisa saja memiliki ciri-ciri autis yang lebih tinggi sehingga ada kemungkinan penggunaan sistem baru untuk mengobati orang dengan gangguan makan.

"Pergeseran minat mereka terhadap berat badan dan diet bisa saja terlalu jauh tapi tindakan yang sama sistematisnya mungkin bisa membantu," kata Tony.

"Harus diakui bahwa beberapa pasien anoreksia mungkin memerlukan bantuan terkait keterampilan sosial dan komunikasi serta dengan beradaptasi terhadap perubahan sehingga itu bisa memberi cara baru bagi penanganan anoreksia," pungkasnya.(fny/jpnn)


Para ilmuwan menemukan bahwa perempuan yang mengalami gangguan makan atau anoreksia menunjukkan adanya gejala ringan dari autisme. Temuan ini diharapakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News